Just expresion my mind

Senin, 29 Desember 2014

New Story : Trivia The Light and The Dark

Hai hai hai my beloved friends,
Lama gak ketemu, sekitar tiga bulanan. Gue mau nge-post cerita baru. Tapi ini trivia dulu ya alias sinopsis singkatnya.
Sebenernya ini bukan cerita baru sih, ini cerita buatan gue pas waktu masih kelas empat SD, haha tapi udah gue kembangin dari bahasa anak-anak menjadi bahasa remaja. Tapi ceritanya beda kok sama The Blue, ya iyalah anak kelas empat SD bikin cerita kehidupan sosial yang penuh drama gitu.
Kali ini temanya apa ya, fiksi (jelas, cerita gue semuanya fiksi walaupun ada beberapa bagaian pengalaman gue yang gue selipin dicerita itu), adventure, magic (tapi bukan kaya harry potter ya) and supranatural.
Langsung aja, this is trivia about : The Light and The Dark


  • Setting Lokasi :
  • Dunia vender

Oke mungkin cerita ini rada bikin bingung soalnya settingnya bukan di dunia manusia tapi masih tetap di Bumi. Jadi ceritanya ada bagian tersembunyi dari Bumi yang tidak diketahui manusia. Disisi inilah para ras manusia yang bisa mengendalikan unsur alam yang disebut vender tinggal.

  • North Lake Academy

Sebuah sekolah yang mengajarkan para vender remaja untuk menggunakan kekuatan mereka dengan benar dan bijak. Sekolah ini berada di dataran tinggi Skotlandia. Bangunanya digambar seperti sebuah perpaduan antara kastil eropa di abad pertengahan dengan arsitektur modern yang memukau.
Disekitar academy terdapat sebuah kota kecil yang damai dan indah. Danau Noch ditambah hutan yang masih asri membuat kota kecil ini semakin memukai. Disamping keindahannya North Lake juga menyediakan kebutuhan para murid academy seperti halnya kota pada umumnya. Dengan deretan toko-toko yang menjual berbagai jenis barang, kedai-kedai makanan yang juga berjajar rapi dan bahkan ada pula penginapan yang disewakan untuk para wisatawan.
Untuk menuju ke North Lake para murid academy akan berkumpul di London Center Station untuk naik kereta menuju North Lake City yang ditempuh selama 45 menit saja.


  • Tokoh-tokoh :


  • The Luz’s
  • Cato Alexsander Arlarchi

Elemen dasar : Api
Cato, nama panggilan akrabnya. Kalo yang suka liat film-film hollywood pasti gak asing sama nama Cato, itu nama tokoh antagonis di Hunger Games yang diperanin sama Ludwing. Tapi kalo Cato disini tentunya protagonis dong.

Sekilas soal Cato,
Dia satu-satunya yang tersisa dari clan api yang tinggal di Islandia, Arlarchi. Seperti ketiga Luz’s lain, mereka juga mengalami nasib yang sama. Yang terakhir dalam clan, peristiwa yang disebut bulan purnama darah.
Diantara yang lain Cato yang paling muda. Wajahnya tampan denga mata yang berwarna merah (bukan gara-gara sakit mata ya) yang menjadi ciri khas dari Luz api.  Tatapan tajam dan lebih suka diam jika berada diluar, itulah yang membuat Cato terkesan dingin dan sombong. Tapi sebenarnya Cato ramah dan sangat perduli dengan teman-temannya.


  • William Luis Mc.Brown

Elemen dasar : Air
William, atau biasa dipanggil Will lahir dan besar di Puri Cadley yang terletak disebuah pulau di lepas pantai Wales. Dia juga yang tersisa dari clan Mc Brown, keluarga vender air yang memeliki lambang tiga lumba-lumba emas.

Will digambarkan seorang vender remaja yang memiliki senyuman khas yang bisa membuat gadis-gadis berteriak histeris. Jangan lupakan matanya yang berwarna biru cerah membuat banyak gadis yang menyukainya. Walaupun masih kalah populer dibanding Cato.

Selain itu Will memiliki perasaan yang amat peka dan juga sangat sensitif. Karena sifatnya itu Will tidak mudah beradaptasi dengan orang yang baru ia kenal. Apalagi jika niat jahatnya sudah terbaca oleh Will. Ia selalu mengatakan "hati-hatilah dengan ku" kepada orang baru yang ia kenal dan berusaha mendekatinya.


  • Hunter Oliver San Juan Domingo Felipe Hernandez

Elemen dasar : tanah
Hunter, leader dari Luz saat ini. Namanya memang amatlah panjang dibanding yang lain. Lahir di Mexico tapi ia besar di Toronto, Canada. Tak seperti Luz lain yang tinggal di istana mereka. Hunter tinggal di kota metropolitan besar.
Hunter adalah yang tertua. Itu salah satu alasan yang menjadikannya sebagai leader selain sifat bijaknya dan juga ia ingin melindungi teman-temannya. Sifatnya juga sangat ramah dan hangat tak heran banyak orang yang kagum dan segan padanya.
Sebesar apapun masalah yang mereka hadapi Hunter selalu bisa memecahkan masalah tersebut. Hunter senang bermain catur dan lawannya adalah Will. Mereka sama-sama hebat dan tak jarang bermainan berakhir dengan tanpa pemenang.




Dan member Luz’s yang terakhir,
  • Owen Callan Lanser

Elemen dasar : angin
Owen memiliki sifat paling berbeda dari yang lain. Ia tak sependiam dan sedingin Cato, tak se-sensitif Will atau bahkan Hunter sekalipun. Owen sangatlah berbeda.
Selain itu Owen juga sangat suka traveling. Ia akan mengunjungi tempat-tempat yang menarik, unik, bahkan tersembunyi dan belum banyak diketahui oleh para vender lain. Sering kali Owen juga ke dunia manusia. Ia juga memiliki keahlian untuk membaca tulisan-tulisan kuno seperti hiroglif atau aksara china kuno.
Ada hal menarik soal tempat tinggal Owen. Clan Lanser yang merupakan vender angin memiliki puri di dataran tinggi pengunungan dan lembah yang berangin.





  • Guru academy :
  • Lord Arselan

Kepala sekolah North Lake Academy. Lord Arselan lah yang dititipi para bayi Luz ketika peristiwa bulan purnama berdarah terjadi. Lord Arselan juga merupakan guru para Luz’s sebelumnya.

  • Master Yi

Master perempuan muda yang juga ikut mengasuh para Luz ketika kecil. Master Yi memiliki keponakan perempuan yang kelak akan bersekolah di Academy dan bertemu dengan para Luz’s.

  • Master Hans

Sama seperti Master Yi, Master Hans juga merupakan master muda yang ikut merawat para Luz’s ketika kecil. Master Hans mengajar cara bertahan hidup dengan menggunakan senjata atau Weapon User.


Sinopsis
Ketika para Luz’s mencapai usia remaja para anggota Golden Pheony mempercepat pendidikan mereka dan memasukan mereka ke North Lake Academy. Tetua golden pheony mengkhawatirkan jika kegelapan sewaktu-waktu dapat bangkit dan para Luz’s yang masih sangat muda itu belum siap. Tapi disisi lain anggota dewan concillium malah menutupi kebenaran tersebut dari masyarakat umum.

Saat liburan musim panasnya di Mesir, Owen menemukan sebuah pecahan prasasti hiroglif. Segera ia menuju ke Islandia untuk menemui Will dan Hunter yang kebetulan juga sedang berkumpul di kediaman Cato. Mereka berusaha memecahkan apa isi dari prasasti tersebut setelah Cato mengenali simbol scarab, simbol kumbang kotoran yang dianggap sebagai simbol keabadian peradaban mesir kuno. Lalu apa maksud sebenarnya dari prasasti tersebut...? dan apa kegelapan akan bangkit kembali...???

Inilah The Light and The Dark

Cahaya dan Kegelapan. Permusuhan abadi yang tak akan pernah selesai....



See you at the real story,.. :) Happy read :)
Share:

Jumat, 11 Juli 2014

Blue 13

Episode 13
Move

Pulang sekolah,
“gue heran deh sama mereka”
“kenapa Ga, mereka nguntit lo” kata Graha
“bukan itu. Ega itu risih karena setiap kali dia ketemu yang bukan anak-anak GIS selalu diliatin mulu” kata El “yang cewek pada iri liat wajahnya Ega, ya kaya yang didepan noh”
Serius deh sejak gue kompetisi dimulai kemaren gue selalu diliatin mulu sama peserta lain.
“gak usah mulai deh ya. Gue tau gue masih kalah poluler sama Dewi Gangga Kw itu” kata Pricil yang jalan didepan
“trus yang cowok pada bingung sekaligus takjub. Ini cewek apa cowok” lanjut El
“lo kayanya emang minta gue timpukin mulu deh tiap jam”
“hahaha, emang itu yang terjadi. Gak gue tambah-tambahin kok. Secara gue selalu sama lo dan yang pasti mereka ngeliatin gue itu kebalikan dari lo”
“mulai deh kegantengan”
“lebih baik kegantengan daripada kegatelan Ga. Gak bisa gue banyangin lo punya soulmate kegatelan. Idiuw” kata Rafa
“noh dengerin Rafa”
“kalo kegatelan ya tinggal garuk aja” kata Vio
“iya garuknya pake kulit duren, hahaha”
“sekalian aja pake sekop, cangkul, ato pake gergaji” kata El

“lo yakin gak mau pulang. Udah tiga hari lho ini”
“Ga, gue udah bilang sama lo ratusan kali. Ogah gue balik ke neraka” kata El, gue jadi inget masa lalu gue. Waktu gue waktu masih dirumah neraka itu. Tapi gue denger dari Didi mereka menghilang tanpa jejak. Bagus deh, beberapa setan sudah menghilang dari dunia ini.
“tapi ayah lo nelponin gue terus”
El hanya diam. Gue tau dia deket sama ayahnya.
“oke gue pulang. Tapi gue mau dirumah lo”
“oke lah. Yang penting lo udah pulang”
Kami mengemasi seluruh pakaian kami kedalam ransel dan segera menuju ke parking area yang ada di basmen. Gue jadi takut kalo entar ada drama-dramanya lagi. Pasti dramanya bakalan ngalahin Tukang Haji Jualan Bubur ato Ganteng-ganteng Biawak.
“gue langsung masuk rumah lo aja ya Ga” kata El
Bentar lagi kami nyampe ke Puri. Tinggal lurus trus belokan ke kanan dari entrance. Ternyata orangtuanya El lagi duduk didepan rumah. Raut muka nyokapnya itu penuh penyesalan.  Baru pertama kali gue liat nyokapnya. Kok mukanya juga gak mirip ya, jangan-jangan..... ah sudah lah.
“Akbar”
El sama sekali gak nengok. Langsung ngeluyur masuk ke rumah gue. Nyokapnya berusaha ngejar tapi gue cegah. Gue langsung lepas helm gue dan turun,
“tante maafin sikap Ega yang kaya gini. Tapi saya harap tante ngerti situasinya sekarang. Akbar masih butuh waktu”
“biarin saya masuk”
“tapi tante. Akbar masih butuh waktu”
“waktu apa lagi, saya itu ibunya”
“ya saya tau. Tapi sebaiknya tante renungkan ini, bukankan anak itu titipan untuk orang tuanya. Bukankan kami lahir untuk mendapatkan kasih sayang bukan perbedaan. Setiap anak terlahir dengan bakatnya sendiri-sendiri. Bahkan anak kembar pun memiliki perbedaan”
Sekarang nyokapnya El hanya diam disana. Sebelum akhirnya Mas Titto dateng
“kalo emang Akbar masih butuh waktu, silahkan. Makasih lho Ga, udah ngerepotin” Mas Titto membawa Tante Asri masuk ke rumahnya
“gak papa lah Mas”
Setelah urusan terselesaikan gue nyalain motor balik dan masuk ke rumah. Gue masuk lewat pintu yang ngubungin dapur sama garasi. Ambil minum dulu deh, siapa tau El juga butuh.
“lo gak ganti baju”
El tiduran di sofa dan matanya terfokus pada acara Animal Planet. Namanya duta biologi, pastilah dia suka acara nature ato wild life gitu.
“besok pake kotak-kotak” jawab El
“ya lo ganti baju kek. Biar gue cuci sekalian sama pakaian kotor”
“lo mau nyuciin punya gue”
“pake mesin cuci tapi. Jangan pikir gue mau ngucek pakaian lo ya. Lo pikir gue babu lo apa”
“hahaha, ya udah deh. Gue ganti baju dulu”
El naik ke atas. Emang sih gue udah bilang sama dia anggep aja ini rumah sendiri. Lagian rumah ini terlalu besar buat gue sama Mbak Della doang. Ngomong-ngomong Mbak Della mana ya, oh mungkin lagi pacaran sama tukang kebun yang umurnya gak jauh sama Mbak Della, hahaha.
Gue juga naik keatas buat ganti baju. Dan begitu gue keluar El juga keluar. Kami kaya bercermin karena lagi-lagi pake pakaian yang sama. El langsung membuang pakaian kotornya yang menggunung ke keranjang pakaian didepan gue.
“kayanya bener deh omonganya Rafa” kata El
“yang apa ?”
“kalo kita punya ikatan”
“dih, ini cuma kebetulan ya harap lo catet baik-baik di bold, underline trus kasih warna merah”
“kalo iya emang kebetulan itu harusnya sekali doang. Trus kenapa kemaren lo bisa nemuin gue. Padahal pelacak ponsel gue matiin”
Iya ya, gue kok bisa nemuin El sih. Masa iya insting, emang gue binantang apa. Ya walaupun Rafa lebih sering menggunakan insting suci dari roh phoenix – halah – tapi anehnya selalu bener instingnya Rafa.
“trus tanpa gue bilang sama lo, lo tau kalo gue lagi ada masalah. Gue juga sama, lo gak perlu bilang sama gue tapi gue tau kalo lo punya masalah”
Mampus deh harus jawab apa lagi gue. Tapi kalo kebetulan harusnya cuma sekali doang. Ato dia gunain kemampuannya buat liat masa depan. Aish gak level banget liat masa depan cuma buat liat gue pake apa. Lagian El juga gak bisa ngegunain kemampuan itu seenaknya. Lagian yang dia dapet pertanda doang.
“udah deh ya. Gak usah mikirin itu lagi. Mending batuin gue ngangkat ni keranjang. Berat” ucapan El membuyarkan lamunan gue.
“yang bikin berat itu pakaian lo”
Emang si rada berat sih ni keranjang. Mana harus turun tangga lagi. Faktanya naik tangga bebannya dua kali lipat nah kalo turun itu malah tujuh kali lipat.
“yah kenapa gue campur pakaiannya. Pe’a”
Gue baru sadar pas mesinnya udah jalan
“yang pe’a siapa coba. Lagian ukuran baju sama celana lo itu sama kaya gue. Kalo ketuker gak masalah kan”
“idih ogah ye. Siapa tau lo ada panu, kudis, kurap, kutu air, borok. Secara gue gak tau”
“sekalian aja TBC, Herpes, Siphilis, HIV/AIDS. Masa iya ganteng-ganteng kaya gue punya penyakit yang dengernya aja bikin merinding”
maybe. Kan tadi gue bilang gue gak tau”
Tinggal tunggu aja nyucinya selesai. Gue laper mana Mbak Della gak tau kemana lagi. Ya udah deh masak sendiri deh. Tapi mau masak apa, kalo pasta El gak suka gue apa lagi. Itu cuma mie yang direbus terlalu lama trus dikasih saus doang.
Bikin ayam serondeng waktunya lama. Ayamnya harus diungkep biar empuk dulu belum nyiapin bumbunya. Dan gue gak suka banget sama ayam. Steak aja deh yang cepet.
“lo bisa bakar daging kan”
“kalo bakar dong mah gampang” El lalu menyiapakan pembakaran
Gue bikin saus kacangnya. Kombinasi yang aneh tapi enak, ditambah pecel. Gue dapet dari Nyokapnya Al lho, hahaha. Beaf steak with peanut souse and java salad. Sekarang saus-nya udah siap dan kalo ngerebus sayurannya itu jangan lama-lama biar gak ilang vitaminnya.
“tunggu Ga, eksis dulu” El mengeluarkan Iphone grey miliknya. Hanya dua foto kok, kami kan gak narsis. Ini cuma buat kenangan doang.
Kami makan tetep didapur ya sekalian dibersihin kalo udah selesai. Lagi enak-enaknya makan sambil ngorbol ngalor ngidul gak jelas eh Mbak Della muncul bawa kebaya pula
“kalian udah pulang ternyata. Sorry ya mbak habis dari butik, jadi kalian masak sendiri deh”
“gak papa lah mbak”
“itu kebaya buat siapa mbak, bukan buat Ega kan” kata El, dalam hati : sialan lo
“eh ini punya mbak”
“itu buat acara besok malem. Mbak Della mau tunangan dan yang heboh itu Oma”
“kok bisa Ga”
“tau lah Bar. Susah jadi orang kaya apa-apa serba wah”
“hahaha. Tapi kan enak mbak mau apa langsung dikasih bahkan gak perlu juga dikasih”
“bener tu. Udah dulu ya Mbak masih banyak yang mesti dibicarain sama Nyonya”
“Opa sama Oma udah pulang mbak”
“udah tapi Tuan berangkat lagi lusa”

Biasanya kalo Opa sama Oma udah pulang kita bakalan makan malem bareng
“serius ni Ga gue ikut” kata El saat kami berjalan di lorong yang ngubungin rumah gue sama rumah utama
“iya lah. Lagian Opa Oma malah seneng kalo lo disini ada yang nemenin gue gitu”
“ooo. Oke deh”
Ruang makan yang terlalu besar untuk gue, El, Opa sama Oma. Rame kalo pas ada acara keluarga sama lebaran doang. Baru deh kursinya full.
“Akbar ikut acara besok malem ya”
“Oma serius ?”
Untung gue gak keselek gara-gara Oma, menunya bandeng asap yang banyak durinya itu.
“iya Oma. Akbar kan bukan siapa-siapa” kata El
“kamu itu udah kaya anak kembar sama Ega. Kemana-mana bareng mulu gak pernah jauh. Baju juga sama. Jadi kamu udah kaya cucu Opa juga” Opa malah lebih parah dari Oma
Ye ini mah gara-gara Tante Pramana yang beli bajunya sengaja disamain tapi dengan beribu-ribu alesan yang hampir semuanya gue hafal.
“lagian kalo kamu gak ikut. Ega disana bakalan diem kaya patung karena gak ada yang diajak ngobrol” lanjut Oma
“ngomong-ngomong tau pacarnya Ega gak Bar”
Opa...!!! oke kalo ada Pricil disini dia bakalan bilang : cewek yang naksir sama Ega tapi sok jual mahal dan rebutan sama Gabriel buat dapetin Ega. Gak ada bahan laen apa diperubutin.
Pricil si Ratu Jurik itu gak ada disini jadi dia gak bakalan ngomong kaya gitu. Tapi biasanya kalo lagi diomongin gue sama El dia bakalan sms.

Untung makan malemnya gak resmi jadi gak usah pake tuxedo. Cukup pake kemeja sama celana panjang, asal jangan jeans udah deh. Alhamdulilah gue gak pake yang sama kaya El, hahaha. Capek gue pake baju sama mulu.
“lo sakit ya”
“Eh” lagi-lagi gue ngelamun ternyata
“gue tanya lo sakit. Daritadi diem mulu”
“gak kok. Gue cuma mikir aja”
“mikirin apa ? Luna ?”
“ye gak lah. Emang gue lo apa yang selalu mikirin Chelsea tapi selalu grogi kalo didepan orangnya”
“namanya juga cin – eh maksud gue grogi aja kalo ngomong sama cewek”
“perasaan lo kalo ngomong sama member cewek KG biasa aja deh”
“ya kan udah akrab. Udah balik ke topik tadi. Lo mikir apa”
“itu”
Gue nunjuk dari dalem mobil gerombolan wartawan yang pada bejibun di depan restoran. Katanya makan malem biasa kenapa ada wartawan segala.
“parah. Kenapa ada wartawan”
“tau deh. Pasti besok bakalan heboh”
Begitu keluar mobil langsung ba ba ba ba ba ba ribuan pertanyaan langsung terlontar. Jawaban gue tetep No Comen. Menjaga reputasi gue sebagai pewaris Dewabarata Group yang pendiem dan bermuka dingin.
Buat masuk restoran aja butuh waktu sepuluh menit gara-gara harus berjubaku sama wartawan itu.
“huh, derita jadi orang terkaya se Asia Tenggara” El menyandarkan badannya ke tembok
“mereka mau bunuh gue ato apa sih”
“besok gue jamin lebih heboh dari sebelumnya”
Ya iyalah biasa kan gue sendirian kali ini bareng sama orang yang digadang-gadang kembaran gue. Hah, entah apa kata majalah bisnis dan lifestyles besok.
Bener sih kata Oma kalo El gak diajak gue jadi patung. Habis pada sibuk ngomongin acaranya Mbak Della yang tiga bulan lagi. Pusing deh gue, serahin ke WO aja napa.
“jadi gimana sama closing ceremonynya” lagi-lagi gue ngelamun dan sadar gara-gara El
“lagi gue pikirin kok”
“oh. Katanya mau kolaborasi sama anak drama, choir sama eksetra”
“eh”
“taulah Ratu Jurik itu kaya apa. Pokoknya beda sama openingnya. Ada drama-drama gak jelas nantinya. Yang lebih parah dramanya musikal”
“jangan bilang KG yang jadi tokoh utamanya”
maybe. Tapi mereka yang minta kok”
“mereka ?”
“critanya Student Magazine melakukan survei. Kalo diacara closing ceremony nanti siapa yang jadi bintang lagi. Eh 87% mengatakan empat orang yang tampil kemaren 8% memilih bukan kita dan 5% tidak tau. Kayanya mereka tersepona sama kita walaupun tepatnya lo sih. Secara suara lo itu unik jarang cowok yang nyampe nada setinggi lo. Gue aja harus latihan keras buat nyampe nada tinggi lo”
“hahaha, gue anggep itu pujian”
El tiba-tiba diem. Eh emang Chelsea juga kesini ya. Tapi gue cari-cari gak ada kok gak ada sosok cewek yang berhasil naklukin El yang terkenal cool.
“El ?” masih diem “Akbar !”
“ya” akhirnya nyaut juga
“lo kenapa. Perasaan gak ada Chelsea deh”
“apaan sih lo. Gue dapet penglihatan baru”
El emang sering dapet penglihatan masa depannya secara tak terduga. Biasanya sih kalo lagi tenang ato lagi latihan tapi kenapa lagi suasana kaya gini mendadak dapet
“lo liat apa”
“kalo gue kasih tau lo bakalan kaget. Lagian gak jadi gak asik kalo lo juga tau. Serasa baca novel baru tapi lo udah tau halaman selanjutnya kaya apa”
“iya juga sih. Tapi tetep aja gue kepo”
“masalahnya penglihatan gue kan gak 100% bener”
Emang sih kadang penglihatan yang El dapet itu nyerempet dan gak selalu bener
“oke deh. Gue tahan kepo gue dulu. Gak asik juga baca novel baru tapi udah tau halaman selanjutnya kaya apa”
“nah tu tau”
Makan malamnya sih gak lama yang bikin lama itu urusan yang nyakut. Mana Oma sempet debat sama orang tuanya Mas Aryo, calonnya Mbak Della. Mereka minta biasa-biasa aja tapi kata Oma ini juga biasa. Ya iyalah itu biasa dari sudut pandang Oma bukan mereka.

*****
Masa iya member-nya tinggal emp – gak jadi – sekarang lima karena Pricil mulai kelihatan dan bawa majalah. Jangan bilang itu majalah bulanan GIS Student yang menyebalkan itu.
“lo ngapain bawa majalah banyak banget kaya gitu” kata Kayla
Braaak
Setumpuk majalah berbagai jenis berserakan didepan meja kami. Nah kan apa gue bilang, langsung masuk topik utama majalah makan malem kemaren.
“Gatra, Dewabarata punya pewaris baru ?”
“Swa, hanya makan malam biasa atau rapat keluarga”
“Mix, dua matahari Dewabarata”
“Teen, pangeran kembar didunia nyata”
Pricil mendekte satu persatu topik majalah yang membahas gue sama El. Yang paling wow menurut gue sih covernya Teen. Foto gue sama El yang berhadapan kaya poster film dan mau berantem, hahaha.
“tapi gue masih bingung sama Mix, dua matahari maksudnya apa coba. Terlalu hiperbolis” kata Pricil
“banyak kebudayaan didunia yang melambangkan matahari sebagai penguasa. Nah kalo Ega sama El ya emang cocok diberi julukan itu Dua Matahari Dewabarata. Walaupun El bukan keluarga asli dan sebatas sahabatan akrab banget sama pewaris sah keluarga Dewabarata” kata Kayla dengan amat sangat (gak efektif) panjang lebar. Kalo mau tanya soal sasta budaya lama tanya aja sama Kayla. Dia jagonya. Orang tes aja dapet 100 buat sastra budaya.
“gue sih gak heran. Habis mereka emang deket banget. Lebih dari sahabat dan malah kaya sodara. Ato jangan-jangan kalian emang anak kembar yang terpisah” kata Graha
“lo mah kebanyakan liat sinetron Ndra”
“udah deh ya sepuluh menit lagi gue tanding” El berdiri dari kurisnya
“gue sama Kayla ikut lo ya” Graha juga ikut berdiri
“nah gue” kata Pricil
“ya lo tinggal milih mau ikut siapa. Emang Didi kemana dari tadi gak kelihatan” kata Kayla
“tau deh”Pricil mendadak jutek
“lo kenapa sih”
“gak papa kok”

Akhirnya Pricil memutuskan ikut gue. Biasanya dia bakalan histeris tapi kenapa tumben-tumbenan diem kaya gitu. Kesambet hantu toilet kali ya. Giliran Pricil diem eh yang laen ribut. Rasanya kaya mau ngarahin anak panah gue ke mereka. Oke tapi itu terlalu kejam.
Ternyata saingannya banyak juga. Kayanya setiap kontingen ngeluarin atletnya disini deh. Mungkin bakalan lebih lama dari jadwalnya. Maklumlah lapangan archery gak luas-luas amat kok. Tapi gue masih kepikiran soal Pricil. Perasaan hari ini gak ada jadwal tennis deh tapi kenapa Didi gak kelihatan dari tadi. Tau lah kemana tu anak.
Walaupun cuma babak penyisihan tapi jam setengah dua belas baru selesai. Off course gue masuk top-10. Tapi gue diperingkat lima lho, selisih point gue sama posisi-4 hanya beda 2 angka.
“ayo” Pricil masih terdiam memikirkan sesuatu “Nyai Pelet !”
“napa. Oh udah selesai” kata Pricil
“gue mau ke kantin laper aus. Lo mau ikut gak”
“ikut deh. Gue juga laper”
Udah ada Rafa, Dio, Al,Vio ,Ditta and Luna disana. Mereka habis nyuprot tim footsal GIS yang hari ini tanding lawan Merlion School Singapore.
“gimana”
“menang dong, tipis tapi sih 3-2. Mereka jago juga ternyata” kata Dio
“trus lo gimana Ga. Pricil kesambet hantu toilet lagi ya” nahkan apa gue bilang. Rafa juga tau ada sesuatu yang berbeda dari Pricil
“anak aja. Gak elit banget gue kesambet hantu toilet” akhirnya sadar juga, thanks Raf hahaha. Pricil kemudian duduk dan melambaikan tanganya memanggil pelayan. El, Graha sama Kayla dateng, nah kan Didi ilang kemana coba.
“sayang lo gak liat kembaran terselubung lo ini tadi. Keren banget, semua lawannya kalah telak” kata Kayla
“gue anggep itu pujian” nah sekarang kata-kata El persis sama kata-kata gue pas makan malem. Antara muji suara gue dan menyindir suara gue yang kaya cewek. Kata Pricil suara gue tipe serak-serak becek kemresek.
Kami semua masih bingung apa yang terjadi sama Pricil sebenernya. Masa iya putus, oh tidak lupakan lupakan. Paling lagi berantem sama Didi tapi kenapa malah disembunyiin gini. Pas kita makan aja Pricil cuma ngubek-ngubek pecel didepannya gak dimakan.
Diese, was du meinst ?
was ich jetzt sagen” kata El
nein nein. lassen Sie die Zeit zeigen
sind Sie sicher ?
vom Kurs
excusme, kalian ngomong orang lagi ya” kata Vio
nein nein. Diese einzige regelmäßige spricht
“halah. Kalo lo sama El lagi ngomong pake aksen jerman pasti lagi ngomongin sesuatu yang penting banget” kata Al
“kalian ngomongin gue ya” kata Pricil
“gak kok”
“udah deh Ga, lo sama El itu akting-nya bener-bener jelek !”
“ya habis lo dari tadi murung kaya orang kesambet” kata El
“bener tu. Lo kenapa sih, kalo punya masalah gak usah dipendem” kata Ditta
we are family, Pricilia Anggun Natanegara” kata Luna
“kalo masalah lo kita gak tau ya kita gak bisa bantu” kata Kayla
Biarlah cewek-cewek yang ambil alih deh. Cowok-cowoknya sibuk makan dan dengerin calon mak-mak rempong bicara. Hahaha.
Pricil menghela nafas panjang “oke, gue rasa Didi berubah”
“yah” kami semua mengeluh
“gue kira kenapa” kata Luna
“gue kira lo.....” omongan gue terpotong karena El menutup mulut gue
“gak usah dilanjutin. Mulut lo itu lebih dasyat dari mercon tau gak” kata El
“iya iya. Gak bakalan gue lanjutin” tangan El berhasil gue singkirin
bay the way berubah gimana sih” kata Vio
“masa iya gue dicuekin abis. Ketemu juga dingin banget kaya ngadepin Ega kalo lagi badmood. Bahkan lebih parah” kata Pricil
“kok bawa-bawa gue segala”
“kapan lo nyadar sih Ga. Kalo gue itu cool lo itu cold” kata El
“bener tu. Gue setuju” kata Kayla
“tapi ngemeng-ngemen lo sama Didi gak ada masalah kan ?” kata Al
“gak, selama ini baek-baek aja” kata Pricil “kalian inget pas opening ceremony, dia gak ada di backstages kan ? nah itu terakhir dia kontak gue”

*****
Jadi curiga gue, jangan-jangan emang bener yang El maksud hal heboh itu Pricil sama Didi putus. Ah tapi gak baik kaya gitu. Sudah lah, rewet otak gue jadinya. Sekarang fokus aja ke acara penutupan. Bay the way gue dapet perak di final archery kemaren.
“gak papa lah Ga, yang penting kan lo udah berusaha” kata Graha
“asal lo tau, yang dapet emas itu....”omongan El kali ini gue potong
“bagian dari kontingen Australia di Youth Olympic Games kan”
“pantes lah dapet emas. Orang udah profesional gitu” kata Vio
Untuk sementara ini GIS ada diperingkat-2 dibawah Black Swan High School of Perth. Baru pertama kali ikut tapi udah bisa diperingkat-1 keren ni sekolah.

Hari ini kami, kecuali Pricil yang mau ngeyesaiin masalahnya sama Didi nyuprot tim footsal GIS yang masuk final lawan SC aka Saint Colombus. Gue kasih tau, GIS sama SC itu bagaikan Real Madrid dan Atletico Madrid, rival satu kota gitu. Ya walaupun lokasinya berjauhan. Kalo SC itu didaerah utara.
Masih sepi dan belum banyak yang dateng, tapi Rafa yang berwajah cemas mendadak muncul bersama Dio didepan kami.
guy’s tolongin kita”
 “kenapa Raf”
“yang laen pada kemana, masa iya cuma berdua” kata Graha
 “nah itu masalahnya, mereka lagi di UKS masal. Yang tersisa ya cuma gue sama Rafa” kata Dio
“hah”
“kok bisa”
“gue rasa ada yang main kotor” kata Rafa
“maksud lo SC maen kotor gitu” kata Aldi
“masalahnya diagnosa sementara itu pada keracunan makanan dan yang makan sebelumnya itu anak-anak footsal SC”
“tapi kenapa kalian masih idup” yah konotasinya kejem bener Kay
“gue sih bawa bekal dari rumah lagian bosen sama menu yang disiapin panitia” kata Dio
“gue juga sama. Jadi pas sarapan di Sky Hotel itu gue sama Dio makan bekal gak kaya yang laen”
“sorry, gue pergi dulu ya” Luna bangkit dan pergi meninggalkan kami, bareng sama Dj tentunya
 “kalo mau pacaran gak usah mojok ya. Entar kesambet, hati-hati” kata Vio
“jadi kita bantu apa” kata Graha
“ya lo, Al sama El gabung di tim lah. Pas kan sekarang” kata Rafa
“Ega gak ikut” kata Vio
“gue kasih tau ya, kalo Ega ikut entar pemain dari SC pada tersepona trus lupa diri dan kalo kita menang bakalan dianggep curang” Ditta yang dari tadi sibuk sama gadgetnya ikut bicara, ya walaupun masih fokus sama tu gadget sih.
“haha, sekarang ganti kostum sono” kata Dio

Walaupun dari pagi itu mendung dan agak dingin tetep aja banyak yang nonton. Oh kalo lagi suasana musim hujan kaya gini jadi ajang pamer jaket-nya anak-anak G-class yang konon katanya dari luar eh nyangkut di gagang pintu sobek. Hahaha, cintailah ploduk-ploduk indonesia dong.
“kenapa gak sekalian hujan sih” kata Kayla
“No, Kayla. Entar gadget gue rusak lagi” kata Ditta
“ye bukannya gadget lo anti air semua ya”
“oh iya, gue lupa”
Kenapa dari tadi gue gak sebut Luna, ya karena dia masih pergi sama Dj kagak tau kemana. Akhirnya mereka bertiga sudah muncul menggunakan jersey biru-putih. Tim dari SC juga sudah siap dengan jersey hitam-putih. Mereka rada kaget waktu tau tim footsal GIS lengkap lima orang.
Pritttt
Pertandingan berjalan seru. Kedua tim sama-sama kuat. Banyak peluang tercipta namun tak ada satu gol hingga babak pertama hampir selesai. Tiba-tiba para penonton pada ngelatin sesuatu. El jatoh ketubruk lawan. Pelipisnya berdarah ! buru-buru deh gue ke lapangan. Dan akhirnya suara peluit babak pertama selesai terdengar.
Gue rada panik, asal kalian tau El itu punya golongan darah langka A rhesusnya negatif ! banyangin aja rhesus negatif hanya dimiliki satu dibanding dua ribu orang. Itu yang bikin gue was-was kalo El kenapa-napa trus ngeluarin darah.
“lo gak papa kan”
“udah deh Ga, gak usah panik. Gue itu baek-baek aja” El gue tuntun ke pinggir lapangan
“gimana gue gak panik. Lo itu berdarah pe’a. Pelipis sama lutut lo tu berdarah mulut lo juga kan”
“haha, udah deh. Kan masih ada lo”
Iya sih darah gue emang sama kaya El, A. Pas ada pemeriksaan darah dari PMI yang meriksa rada kaget soalnya darah gue sama El itu sama persis bahkan strukturnya sama. Yang laen kemudian mengerubungi kami, Rafa, Dio, Al, Graha dan semua member KG.
Terpaksa gue gunain kemampuan gue. Air perlahan membalut tangan gue dan kemudian gue balut tu luka dikakinya El.
“ini tempat umum lo Ga” kata Rafa
Ada dua peraturan yang wajib diingat sama member the keys. Satu, kendalikan kekuatan lo dan jangan biarkan kekuatan itu ngendaliin lo. Dua, jangan menggunakan kemampuan lo ditempat umum kecuali dalam keadaan gaswat dorurot.
“udah deh Raf, mereka juga udah tau siapa gue. Leader the keys
“iya sih”
“Raf” Azka, anak tim footsal yang sesunguhnya muncul bersama yang lain
“lo udah sembuh Ka”
“itu berkat sepupu lo yang ngasih gue sama yang laen air kelapa” kata Azka
“maksud lo Luna ?”
“iya. Dia sama David tadi nyari air kelapa sampe keluar segala. Disini adanya es kelapa muda itu udah dicampur gula lagi”
Entah kenapa kami melihat ke arah tribun dan Luna sama Dj udah ada disana lagi
“gimana udah oke” kata Dj dengan sedikit berteriak
“thanks Bro” Azka memberikan jempol pada Dj dan Luna
“no problemo”
“oh guys makasih udah gantiin kita. Udah berjuang keras nahan imbang SC” Azka menepuk pundak Aldi
“gak papa lah. Ya walaupun kita gak sejago kalian. Hahaha” kata Aldi
“mending sekarang lo obatin Akbar deh Ga, kalian juga istirahat. Dari ini biar gue sama yang laen ambil alih” kata Azka

Gue harus bawa El menjauh dari lapangan dan menuju kantin.
“kumur-kumur sono. Biar mulut lo gak darah doang”
El menurut dan menuju ke salah satu washtafle yang dekat dari tempat kami biasa duduk
“sekalian beli plaster”
Masih nurut juga, hahaha. El kembali tak lama kemudian dan membawa beberapa plaster
“lutut lo udah bersih, plaster sendiri. Biar gue urus pelipis lo”
Seperti tadi, air langsung membungkus tangan gue kaya sarung tangan plastik yang jernih banget. Air itu kan mengalir jadi filosifinya membawa penyakit dan menenangkan jiwa. Pricil mendadak datang pas gue lagi nyembuhin El. Dari rautnya sih abis nangis deh.
“lo abis nangis ya” kata El
Pricil menyeka matanya sebelum akhirnya bicara “Ga,......gue putus”
“apa”
“aduh. Sakit cuy !” kayanya karena gue lagi serius ngobatin lukanya El eh pas Pricil ngomong kaya gitu gue kaget dan gak sengaja nekan lukanya
“sorry Bar, sorry. Kok lo bisa putus”
“lo gak tau sih” kata Pricil
“ya makanya cerita. Pe’a, ato gara-gara putus lo jadi otak lo gak siap nerima itu” kata El
“hus. Jadi gimana ceritanya”
“jadi gini, tadi kan gue sama Sandra sengaja datang ke vennue tennis mau tanya ke Didi kenapa dia berubah. Gak taunya pas lagi babak final ganda campuran eh Didi juga maen”
“bukannya Didi maju di indvidu ya”
“itu yang bikin gue heran. Lo tau Popy ?”
“Popy siapa ?”
“Popy Dwidarja. Anggota menor memble yang sering lo bentak gara-gara kerjaanya ngebully anak-anak Z-class itu lho Ga” kata El
“ooo”
“lanjut ceritanya nanggung ni kalo bersambung”
“liat sendiri deh” Pricil menyerahkan iphone pink miliknya
“nah udah selesai” akhirnya selesai juga. Sekarang pelipisnya El udah ada plaster bergambar bintang disana.
Kami kemudian melihat video yang udah Pricil buka foldernya. Video tennis final ganda campuran, Didi sama Popy tapi diakhir pertandinga, Popy langsung lari dan buang raketnya terus meluk Didi. Dasar cewek gak tau diri. Kalo gue jadi Pricil udah gue samperin di lapangan trus gue gampar, gue jambak, gue injek-injek tu anak. Tapi anehnya Didi juga gak ada rekasi penolakan tu
“sakitnya tu disini” Pricil kembali menangis
“sabar-sabar”
“akhirnya gue minta putus sama dia pas udah selesai. Dan tau apa yang dia bilang, kalo mau putus ya silahkan gue capek sama lo
“serius Didi ngomong gitu” kalo El gak percaya apa lagi gue yang udah sahabatan dari bayi coba. Masa iya Didi kaya gitu. Bener-bener berubah.
“tapi ngapin gue masih mikirin dia. Move Pricil move, masih banyak cowok yang lebih kece yang mau sama lo. Arka kece juga tu”
Gue sama El cuma masang ekspresi kaya gini ni (-_-) sebelum para member lain datang dengan wajah gembira. Gue yakin pasti menang deh, hebatnya Azka ada juga disana bareng anak-anak footsal lainya.
“tu kan gue bilang apa. Dia itu kece, keren, tinggi hah tu anak wow banget” kata Pricil
“lo itu baru aja putus. Jadi gak usah ngegebet dulu” kata El
“jangan-jangan entar lo kaya Rafa lagi. Dua hari ganti”
“ye gak lah. Gue itu setia, kalo ngajak serius ya ayo, haha” kata Pricil
“tadi ada yang nyebut nama gue tuh, kenapa” Rafa muncul dan meminum air mineral di tanganya hingga kandas. Ia kemudian duduk dikurisnya, gak lupa manggil mbak-mbak pelayan buat mesen makanan. “nasi kuning lengkap. Minumnya air putih pake madu mbak”
“Raf gue mau nanya” kata Pricil
what” kata Rafa
“Azka single kan ?”
“ngapain lo nanyain itu. Lo kan masih sama Didi”
“udah gak kok”
“apa” semua member langsung kaget kecuali gue sama El tentunya
“serius lo”
“ini bukan latihan drama lo kan”
“serius lah. Gue udah game over sama Didi” kata Pricil cuek
“gimana ceritanya”
“males ah. Tanya aja Ega ato El, mereka udah tau. Gimana Raf, Azka ?”
single dan belum ada catatan mantannya. Tapi gue rasa Azka gak tertarik sama pacaran deh. Mungkin kalo bestfriend iya, kalo lebih entar dulu”
“kenapa. Gue kurang cantik ?”
“gak gitu. Menurut dia pacaran saat ini gak penting, satu lagi dia taat agama”
“gue setuju”
“eh Ga lo kan ada catetan satu mantan” kata Pricil
“asal kalian tau ya, gue gak pernah bilang yes sama Naya. Dia aja yang terlalu berharap lagian suka aja kagak gue”
“itu karena hati lo udah terlanjut nyangkut sama cewek yang sekarang lagi deket sama Dj” kata Aldi
“bisa gak kalo gak usah bawa gue lagi sama urusan kalian” kata Luna

Acara penutupan Liga Mahkota,
Setengah delapan malam acara dimulai. Vio and Al didaulat jadi MC lagi emang mereka bagus sih jadi MC. Ada yang berbeda dari sebelumnya. Kali ini acaranya disisipi drama musikal Glee tapi ala-ala anak-anak GIS, hahaha. Off course KG jadi tokoh utamanya tapi gue gak suka.
“cie yang mau duet sama Luna” Kayla yang lagi di make-up sempet-sempetnya mancing emosi gue. Nah ini yang gue bilang gak suka. Gue harus terlibat scane sama Luna.
“gak usah mulai deh Kay. Gue ambilin kucing baru tau rasa lo”
“yah lo mah gitu Ga. Desas-desus yang beredar diluar ternyata benar”
“desas-desus apa lagi ?”
“lo itu malaikat tapi didalemnya iblis” Graha yang juga lagi sibuk sama pakaiannya ikut nyaut
“kok bisa ?”
“aduh susah deh”
“wajah lo itu kan manis dan digambarkan kaya malaikan yang dibuang” malaikat yang dibuang ? kejam bener “tapi lo bakalan jadi iblis kalo ada yang jahat sama orang-orang didekat lo”
“hahaha. Ya siapa suruh nyari masalah sama gue”
Diluar suara terdengar gemuruh. Vio sama Aldi kayanya udah naik deh. Gue kasih bocoran, drama musikalnya itu bercerita soal dua group populer disekolah yang masih-masing anggotanya terlibat cinta. Itu idenya siapa coba, Pricil ! gara-gara dia mau buat Didi cemburu karena dia bakalan feat sama Rafa.
Dramapun dimulai, scane one : shuffle dance. Masing-masing group saling berhadapan. Kayla menantang Graha untung balte dance. Backsong dari LMFAO yang bener-bener sesuai. I can’t dance, Lalala dan tutup oleh Party Rock Anthem. Saat party rock kami semua ikut shuffle lho bahkan Vio and Aldi yang turun dari panggung dan ikut bershuffle ria. Ya emang tugas mereka jadi MC sementara ini off dulu sampe dramanya tamat.
Gak cukup dengan battle dance kini battle song. Anak-anak choir sudah bersiap-siap dipanggung. Diawali cewek-ceweknya yang bawain lagu Dancing Queen. Lagu klasik yang udah diaransemen jadi lebih fresh.
You are dancing queen
Young and sweet only seventeen
Dancing Queen
Feel the beet from the tamborin
Inget ya dancing queen-nya itu cewek-ceweknya nunjuk ke Pricil yang bergaya bagaikan ratu. Gak mau kalah sekarang giliran cowok-cowoknya. Katty Perry – Last Friday Night. Gue harus dapet nada tinggi pas pembagian suara. Yang lebih wow Aldi mainin gitar elektiknya disela-sela lagu. Bener-bener keren, haha.

Scane two : Love is comming,
Satu persatu member mulai terlibat cinta. Scane dua buka oleh Rafa dengan lagu Stuck in The Moment. Kalo kalian bisa denger suaranya Rafa ni pasti bakalan takjub. Si Bieber mah lewat jauh, suaranya itu kaya Zayn Malik. Stuck in the Moment itu critanya flasback trus Pricil muncul dengan lagu Kaulah Kamuku. Ni lagu bener-bener deh mana gue harus bikin langitnya hujan lagi. Kan dilagunya ada lirik yang gini :
Detik indah dipulang sekolah
Siang lewat pukul duabelas
Basah tubuhku terguyur hujan
Nah pas itu gue kasih hujan beneran tapi sebatas Rafa and Pricil yang basah-basahan. Semoga airnya kagak ketelen pas mereka nyanyi. Hahaha, i wish it.
Selesai basah-basahan scane kedua dilanjut sama gue -_- yang harus feat sama Luna.
“gue berharap ini gak pernah terjadi”
“udah deh Ga kesemepatan gak datang dua kali” Rafa mengacak rambutnya yang basah dan mendorong gue untuk segera bersiap-siap.
Ya Allah tolonglah hambamu ini. Untung lagunya gak seheboh Rafa-Pricil. Cukup All About Us by He Is We feat Adam Young. Tapi tu lagu tetep aja rada-rada.
Take my hand, I'll teach you to dance
I'll spin you around, won't let you fall down
Would you let me lead, you can step on my feet
Give it a try, it will be alright.
The room's hush, hush
And now's our moment
Take it in, feel it all and hold it
Eyes on you, eyes on me
We're doing this right.
Cause lovers dance, when they're feeling in love
Spotlight shining, its all about us
It's oh, oh, all... about uh, uh, uh, us.
And every heart in the room will melt,
This is a feeling I've never felt but,
It's all... about us

Yang paling ditunggu, El feat Chelsea. Hahaha, gue udah siap dengan kamera. Menurut gue sih ni lagu cocok buat mereka. Glee cast – Lucky (silahkan cari di google, gue yakin langsung pada kesengsem deh)
Do you hear me? I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I'm trying
Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard
I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Ooh ooh ooh

Drama musikal ditutup dengan kami semua yang membawakan lagu Don’t Stop Bealiving. Untung habis ini gak ada ritual api-api lagi. Tinggal parade sambutan-sambutan, parade atlit dan terakhir obor dimatikan.


*****
Gue kira hari ini club ato ekstra gak ada pertemuan eh ini kenapa club astornomic mendadak kumpul. Padahal hari ini pengambilan rapot yang notabennya hari terkahir sekolah dan seharusnya semua urusan sudah selesai.
Urusan club gak lama-lama amat. Yang bikin lama itu gue harus fotocopy berkas keluar disuruh Mr Robert yang kembaliannya itu tisu gara-gara uang lima ratus peraknya kagak ada. Pas gue mau ke kantin, eh
Chelsea lagi dikerumunin sama mak-mak plus anak-anak Menor Memble. Yang bisa gue tangkep mereka lagi ngata-ngatain Chelsea anak panti anak panti.
“eh tante-tante monor. Inget umur gak sih. Udah tua bukannya inget dosa malah nambahin dosa. Gak pada takut apa sama neraka hah” entah kenapa ucapan itu keluar begitu saja dan perlahan gue mendekati Chelsea yang lagi diem tertunduk.
“wah-wah bagus kamu ya udah dapet ksatria anak panti” tante-tante monor itu mencoba menjambak rambut Chelsea tapi tanganya gue buang mentah-mentah
“berani kamu sama saya”
“siapa takut”
“kurang ajar kamu. Orang tua kamu siapa heh didik anak kaya kamu. Dari keluarga mana”
“tante mikir gak sih. Yang seharusnya ngomong gitu saya. Orang tua apa yang mendidik anak yang bisanya ngeremih orang lain” gue nunjuk ke Monormia yang bernama asli Mia.
Akhirnya tante menor yang banyak omong itu diem. Nyadar ya tante.
“kamu anak-nya siapa sih” yah belum nyadar
“mama udah ma. Dia itu....”
“Ega Langit Dewabarata. Ayo Chel pergi, gak usah dipikirin tante-tante menor gak tau diri. Semoga dapet hidayah setelah saya kata-katain. Dan sebelumnya saya minta maaf”
Gue langsung bawa Chelsea menjauh dan meneruskan perjalanan ke kantin. Kayanya gerombolan tante-tante menor itu pada kaget tau gue siapa. Makan tu siapa gue sebenernya. Ega Dewabarata dilawan. Gak masalah ya lawan gue itu orang dewasa. Kalo emang mereka salah ya tetep harus hadapen.
♫♪♪♩♫♫♪
Nah sekarang ada sms
[From : El]

Kalo lo udah selesai buruan. Gaswat nih, cepet !

Bersambung .....
_________________________________________________________________________________________
Hayo kira-kira apa yang Gaswat. Apa Azka tiba-tiba nembak Pricil ? ya kita tunggu saja Episode 14 - Nabrak Banci. Hahaha, gak gak judul aslinya bukan itu kok.
Gue mau ngucapin Mohon Maap Lahir Batin ya, sorry kalo gue khilap. Ya emang manusia itu banyak salahnya gak ada manusia yang sempurna. Gita Gutawa saja tertipu dengan lagunya sendiri, hahaha :D
Oke, tetep tongkrongin blog gue ini ya. Selamat membaca dan selamat menunggu episode selanjutnya. ^o^

Bye bye
Share:

Find us on Facebook

Facebook

BTemplates.com

Pages

About My

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran