Prolog
Banyak peradaban di dunia yang mencatat
tentang ras manusia yang memiliki kemampuan tinggi. Tibet, Mesir, Mosopotamia, Inca,
Aztek, Maya semua membahas hal yang sama. Manusia super, dalam hal ini mereka
di sebut vender. Manusia yang bisa mengendalikan
unsur alam. Air, bumi, api, udara, logam, petir, dan masih banyak lagi.
Sebenarnya mereka bukan penduduk asli
bumi. Sebuah hirogrlif di Lembah Para Raja menggambarkan sebuah benda melayang
mirip kapal terbang yang menendarat di bumi. Mereka adalah leluhur vender yang berasal dari sebuah planet
yang jauh dari Bima Sakti.
Tapi itu sudah terjadi 2.500 SM. Sebelum
peradaban manusia berkembang pesat. Suatu masa dimana bangsa Mesir kuno yang
dikenal paling hebat pada masanya itu baru berkembang.
*****
Inilah kisah ras vender di dunia moderen
The Light and The Dark
Episode 1
Meet the Luz’s
Diantara
kaum vender ada yang memiliki kemampuan hebat dibanding yang lain. Mereka
disebut Luz atau cahaya. Mereka bisa mengendalikan lebih empat unsur elemen dasar
vender. Water, earth, fire and air.
Puri
Reflick, masa sekarang
“Cato saatnya sarapan” terdengar suara
dari balik pintu
Seorang kemudian keluar. Tinggi, putih,
dan sorot mata yang tajam dari matanya yang berwarna merah. Cato Alexander
Arlarchi, nama yang diberikan untuknya. Pewaris clan Arlarchi yang terakhir. Clan
yang terkenal sebagai clan api hebat
dikalangan ras vender. Mereka
memiliki sebuah puri di Islandia, tanah api dan salju.
Meja makan besar lengkap dengan berbagai
hidangan sudah tersedia disana. Seperti biasanya Cato hanya sendirian menyantap
sarapannya. Sebenarnya ada banyak pelayan di puri tapi mereka enggan makan
bersama tuan muda walaupun Cato sering kali memaksa mereka.
Ketika sedang menikmati sarapan dan hendak
minum, air di gelasnya mendadak naik ke atas.
“William Luis Mc.Brown keluarlah sekarang
sebelum aku membuatmu hangus”
“hahaha, hello Cato. Kau tetap saja terlihat berbahaya” seorang remaja
seusia Cato muncul dari balik pintu. Matanya biru seperti air. Ia kemudian
duduk dan mengambil piring untuk sarapan.
“apa kau sendirian ? dimana yang lain ?”
“Hunter harus mengambil sesuatu dari Lord
Arselan. Owen mungkin sedang perjalanan kemari”
“kenapa bukan kau yang datang ke Lord
Arselan ?”
“ayolah Cato, Hunter is leader and older, hahaha”
“excusme”
“Hunter” mereka terkejut ketika tau Hunter
mendadak muncul
“ku dengar ada yang membicarakanku” Hunter
duduk dan ikut menikati sarapan bersama mereka
“hahaha, kenapa Lord Arselan memanggilmu ?”
kata Cato
“sebaiknya kita tunggu Owen dulu sebelum
aku membicarakannya”
“itu terlalu lama. Biar ku hubungi dia”
Will mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka skype untuk menghubungi Owen.
Begitu tersambung “what wrong with you,
Why did you not came hah ?” Will langsung memarahi Owen.
“sorry
guy’s. I have few problem in here” kata Owen dari ujung saja
“Why
so noisy ? Where are you ?”
Gambar kemudian berganti ketika Owen
bergerak untuk menunjukan susuatu.
“desert
?” Hunter dan Cato mengerutkan dahi ketika melihat latar dibelakang Owen
adalah gurun pasir yang gersang tapi banyak orang.
“ada apa ?” kata Hunter
“kalian pasti akan terkejut apa yang baru
saja ku temukan”
“jadi kenapa kau menemui Lord Arselan”
kata Cato
“langsung saja ke intinya. Golden Peony
memutuskan untuk mempercepat pelatihan kita di Academy”
“what ?” Cato, Will dan Owen langsung
terkejut
“para tetua Golden Peoney khawatir jika
sewaktu-waktu kegelapan bangkit seperti tiga belas tahun lalu dan kita belum
siap”
“tapi apa Council sudah menyetujuinya ?” kata Will
“tentu saja tidak. Kau tau para anggota
Council bagaimana kan ?” kata Owen
“I
agree. Mereka mencuci otak masyarakat dan berkata bahwa keadaan aman-aman
saja”
“tapi Academy mana yang ditunjuk Golden
Peony ?”
“North Lake Academy” kata Hunter
“North Lake ? kau serius ?” kata Will
“memang kenapa dengan North Lake ? apa itu
Academy yang buruk ?” kata Owen
“tidak, justu sebaliknya. North Lake salah
satu academy vender terbaik. Dan kau tau siapa kepala sekolahnya ? Lord
Arselan”
“pantas para tetua mengirim kita kesana”
kata Cato
“aku masih banyak pekerjaan. Bye” Owen
mengakhiri pembicaraan mereka
Mereka bertiga sedang menikmati sore hari di
halaman belakang. Duduk di kusi santai yang berada di teras dan memandang
hamparan rumput hijau. Will dan Hunter sedang fokus bermain catur sementara
Cato membaca sebuah buku.
“kau salah langkah Hunter Oviler San Juan
Domingo Felipe Hernandez”
Cato hanya tertawa ketika mendengar Will
mampu menyebut nama lengkap Hunter dengan benar dan cepat.
Mendadak angin kencang dan suara gemuruh
muncul. Sebuah helikopter terbang rendah dan sepertinya akan mendarat. Dan
benar saja heli tersebut mendarat di halaman belakang. Seseorang kemudian
keluar berpakaian ala timur tengah yang lusuh.
“sorry guy’s i’am late” ternyata itu Owen,
setelah menurunkan beberapa tas miliknya ke tanah heli itu kembali terbang
meninggalkan Puri. “para Luz sudah
berkumpul. Hahaha” Owen menghempaskan tubuhnya ke kursi santai yang masih
kosong.
Ya, mereka adalah Luz yang dimaksud. Arlarchi, Mc.Brown, Herandez, dan Larsen.
Walaupun mereka masih remaja, mereka sudah mampu mengendalikan empat elemen
dasar. Air, bumi, api dan udara mereka kuasai dalam waktu singkat.
“jadi apa yang ingin kau tunjukan pada
kami ?” kata Cato, matanya masih terfokus pada halaman demi halaman buku.
“kalian akan sangat terkejut” Owen
mencari-cari sesuatu di dalam tasnya dan akhirnya menemukan beberapa foto. Ia
menetakan foto itu ditengah-tengah papan catur. “ngomong-ngomong aku mau mandi.
Kamarku tak berpindah kan ?”
“tidak”
Owen kemudian masuk kedalam puri.
Sementara mereka bertiga sibuk melihat foto-foto prasasti mesir kuno yang entah
apa maknanya. Bukan prasasti utuh pula, beberapa bagian terlihat sudah rusak.
“ada yang bisa membaca hirogrlif ?” kata
Will
“tidak, tapi mungkin Cato tau soal simbol
ini” Hunter menunjuk sebuah simbol berbentuk seperti burung tapi hanya setengah
bagian.
“apa kau pikir ini phoenix ? lambang kebadaian
? bagaimana dengan anubis ?” kata Cato
“ku kira tidak, tulisan anubis dalam
hiroglif ada empat simbol dan burung adalah simbol ke-tiga”
“bagaimana jika urusan hiroglif itu
tanyakan pada Owen. Sebenarnya aku pusing mendengarkan kalian” Will meminum orange
jusnya hingga habis.
Karena sedang musim panas Islandia
mengalami siang yang lebih lama dan malam yang pendek. Jadi walaupun mereka
sedang makan malam diluar masih terang.
“jadi bagaimana ? apa kalian menemukan
sesuatu di foto itu ?” kata Owen
“tanyakan saja pada Hunter dan Cato. Aku
benar-benar pusing dengan simbol-simbol itu” kata Will
“hahaha. Tapi dimana kau menemukannya ?”
“di gurun pedalaman”
“tunggu, setauku peradaban mesir dibangun
mengikuti alur sungai Nil” Will sudah selesai makan
“itulah salah satu misterinya. Biarkan
waktu yang mengungkapnya”
“ngomong-ngomong soal waktu kapan kita
berangkat ke Academy ?” kata Owen
“pertengahan musim panas. Tapi kita tidak
diijinkan menggunakan telepoter”
“kau benar, lalu bagaimana cara kita
kesana”
“suruh saja halikopter Owen untuk
mengantar kita ke London, setelah itu naik kereta”
“benar, aku setuju denga Cato”
*****
Welcome
to Academy,
Sesuai rencana mereka berangkat dari
Reyjafick menuju London dengan helikopter. Perjalanan Reyjafick – London sekitar
tiga jam melintasi Samudera Atlantik. Mereka harus berangkat pagi buta agar
sampai di stasiun London tepat waktu.
“welcome back boy’s”
“Master Hans ?”
Master Hans salah satu pengajar di
Academy. Ketika para Luz masih bayi dan dititipkan pada Lord Arselan, Master
Hans dan Master Yi yang merawat mereka.
“jadi bagaimana kabar kalian ?” kata
Master Hans
“amazing. I found someting in Egpty, you definitely
intersting”
“hahaha. Oh keretanya akan berangkat.
Tempati saja yang kosong”
Mereka kemudian naik dan mencari tempat
kosong. Akhirnya mereka menemukannya di gerbong terakhir. Saat Will ingin
membuka pintunya ternyata macet, tapi Hunter dapat membukanya dengan sekali
sentak.
Cato langsung memasang earphone di
telinganya dan memutar lagu. Hunter dan Owen browsing dan mencoba untuk
memecahkan arti hiroglif itu. Sementara Will, dia tidur dan menutupi wajahnya
dengan jaket.
Perlahan kereta mulai bergerak
meninggalkan London. Barisan gedung-gedung kota mulai terganti oleh hamparan
rumput hijau nan luas dan juga ladang penduduk. Angin musim panas berhembus
masuk melalui celas diatas jendela.
“Owen bisakah kau berhenti bermain angin”
kata Will dari balik jaket
Empat puluh lima menit kemudian kereta
melambat. Mereka tiba di North Lake. Cato melepas earphone dan membiarkannya
berada dileher. Setelah mengambil barang masing-masing mereka berjalan keluar.
Hal yang pertama kali adalah.....menjadi pusat perhatian para gadis.
Owen bisa mendengar mereka sedang
dibicarakan melalui angin yang berhembus.
“Cato, cobalah untuk tersenyum”
“why ?”
“ya, lagi pula dia menjaga image sebagai
handsome and quite, hahaha” kata Will
Sebenarnya Cato sangatlah ramah. Kesan
yang pertama kali tergambar dari wajahnya memang pendiam bahkan dingin.
North Lake, sebuah kota kecil ditepi Danau
Noch. Tenang, indah dan damai cocok untuk menggambarkan kota ini. Penduduknya
juga sangat ramah. Sepanjang jalan menuju kastil banyak toko-toko yang
menyediakan kebutuhan para murid academy. Toko buku, toko pakaian, perabotan,
dan restoran tak ketinggalan. Dari kejauhan sebuah kastin tua terlihat megah.
“itu Academny-nya ?” kata Owen
“ya. Memang terlihat kuno tapi tidak
dengan bagian dalam. Kudengar baru direnovasi dan menggabungkan unsur modern
didalamnya” kata Will
“sepertinya sangat menyenangkan” kata
Hunter
“atau mengerikan, hahaha” tambah Cato
Sebuah spanduk bertuliskan welcome young vender terpasang diatas
gerbang besi berwarna hitam itu. Memang benar ucapan Will, kastil ini lebih
modern walaupun tidak menghilangkan sisi kunonya.
“hello boy’s”
“master” para Luz membungkuk memberi
hormat
Master Yi, dari namanya saja wanita muda
ini sudah bisa ditebak darimana dia berasal. Wajah oriental dengan rambut hitam
yang dibuat sanggul kecil dengan sebuah hiasan kecil berbentuk bunga.
“where is the room, Master ?” kata Will,
selama di Academy mereka tinggal di asrama.
“i will show you, but not this time.
First, you all must meet Lord Arselan”
Mereka mengikuti Master Yi menuju ke salah
satu menara yang tampaknya paling tinggi dan paling besar.
“Master, mereka sudah datang”
Lord Arselan tampak seperti kebanyakan
kakek-kakek pada umumnya. Rambut yang sudah memutih, memiliki jenggot, memakai
kacamata.
“tak perlu basa-basi lagi. Council
sepertinya ingin ikut campur urusan pendidikan kalian”
“kali ini apa yang dilakukan council Master ?”
semuanya langsung terkejut termasuk Master Yi
Lord Arselan berbalik menatap keluar
jendela “mereka melengkapi kalian menjadi lima orang”
“apa ? mereka gila ! Luz bukan gelar untuk
sembarang orang. Itu gelar yang diwariskan empat keluarga. Bahkan tak semua
anggota keluarga itu bisa menyandang gelar Luz” Master Yi semakin geram
“but who ? siapa yang akan melengkapi
kami” kata Hunter
“Brian Carpoff. Untuk informasi soal
council sudah cukup. Pelajaran akan dimulai besok, kalian boleh pergi. Dan
Master Yi tunjukan para Luz ini asrama mereka”
“yes master”
Mereka mengikuti Master Yi dan berjalan
keluar.
“apa asrama kami dipisah Master ?” kata
Owen
“ya, disini kalian hanya akan berlatin
mengontrol kekuatan kalian. Untuk dasar, ku yakin kalian sudah menguasainya
dari kecil”
“tapi ngomong-ngomong siapa Brian ini ?”
kata Cato
“apa dia hebat ?” kata Will
“Brian Carpoff, elemen utama adalah logam
dan juga menguasai elemen tanah” Owen terfoukus pada ponsel yang ada
ditanganya.
“ternyata hanya anak bisa. Jika hanya
logam Hunter pun bisa jika sudah naik tingkat” kata Will
“tunggu dulu. Dengarkan ini, Brian juga
merupakan tipe pendetektor dan ahli menggunakan senjata seperti pisau lempar
dan tombak”
“entahlah seperti apa dia tapi kita harus
menerimanya” kata Hunter
Sebuah menara yang berbentuk kotak berdiri kokoh dihadapan mereka. Dinding batu
pada menara itu ditumbuhi tanaman merambat yang memiliki bunga berwarna ungu
gelap. Master Yi sudah pergi karena masih banyak pekerjaan.
Kemudian seorang anak laki-laki seusia
mereka berdiri menatap mereka.
“hai guy’s. I’am your new member, Brian.
Nice....”
“we know who are you” potong Will
cepat-cepat
Merasa ada suasana yang tidak terlalu baik
Hunter langsung membuka pintu dan menyuruh mereka masuk.
“aku menunggu lama karena pintu itu tak
mau terbuka” kata Brian
“tentu saja. Pintu hanya akan terbuka oleh
keturuan Luz” kata Will, ia segera naik ke lantai tiga untuk mencari kamarnya.
Begitu pula Hunter, Cato dan Owen. Sementara Brian, ia memilih lantai dua.
“what wrong with you ?” Cato mengunjungi
kamar Will yang bernuasa biru itu
“noting. Aku hanya merasa ada sesuatu yang
aneh dari Brian” Will yang sudah selesai memindahkan pakaianya ke lemari
langsung menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur
“aneh ?”
“ayolah Cato. Apa kau tidak merasakannya
?”
“sorry, i did’nt fell that”
“holla” Owen mendadak masuk di ikuti
Hunter yang sedang membaca sebuah buku
“Acient Egpty ? jadi kalian serius ingin
memecahkan hiroglif itu ?” Will hanya bisa menggelengkan kepala
“awalnya tidak, tapi setelah kami melihat
simbol ankh dan scarab, tapi itu tidak begitu jelas”
“scarab ? maksudmu kumbang kotoran itu ?”
kata Will
“jika ada ankh dan scarab berarti itu teks
penting” kata Cato
“maksud mu ?”
“didalam hiroglif mesir ada sepuluh tanda
paling penting. Horus eye, ankh and acarab adalah salah satunya” jelas Hunter,
matanya masih terfokus pada buku ditangannya
“tapi kenapa kalian tidak menyuruh seseorang
untuk memecahkan itu ?”
“sudah kubilang kan, jika ada scarab
berarti ini bukan text biasa” Hunter menutup bukunya dan menghela nafas
panjang.
Saat suasana tenang itu mendadak terdengar
suara lirih, suara perut yang kosong
“ada yang lapar ?” kata Owen
Cato, Will dan Hunter hanya berpandangan
dan memasang wajah konyol
“ayolah kita berangkat pagi-pagi buta dan
itu belum sempat sarapan”
“ayo, lagi pula otakku cukup panas
gara-gara simbol-simbol ini” Hunter bangkit dari tempat tidur dan diikuti yang
lain.
*****
First
Day,
Disaat murid-murid lain mulai sibuk karena
aktivitas Academy dimulai pagi ini para Luz justru sebaliknya. Mereka santai
dan menikmati sarapan pagi mereka.
“kita tak ada jadwal pagi kan ?” Owen
memakan roti dengan telur dadar dan selada didalamnya
“tidak, kita akan mulai berlatih saat
matahari terbenam” kata Hunter
“akhirnya kutemukan kalian” Master Yi
datang
“master mencari kami ?” kata Cato
“sebenarnya aku butuh bantuan kalian”
“for what ?” kata Will
“well this is surprise, tapi sepertinya
kalian akan menyukainya”
“interesting, let go master” Will langsung
berdiri dari kursinya
Mereka mengikuti Master Yi menuju kesudut
timur sekolah. Suara riuh terdengar ketika mereka sampai didepan pintu besar.
“morning student’s” Master Yi membuka
pintu
“morning master” ternyata ruangan itu
penuh dengan para murid baru academy. Ruangan yang mirip dengan keadaan alam,
lantai tanah dan ada batu-batu, kolam air, dan juga obor-obor yang tertempel di
dinding-dinding ruangan, cahaya matahari pagi menembus masuk melalui atap kaca.
“kebanyakan dari mereka masih amatir dan belum bisa mengontrol cakra mereka
sendiri”
“kami harus mengajari mereka ?” kata Owen
“ya, mungkin jika kalian yang mengajari,
mereka akan lebih cepat mengerti. Ingat gunukan elemen dasar kalian saja”
“yes master” kata mereka berempat kompak
Master Yi mulai menjelaskan pada murid
baru tentang apa itu cakra, apa itu elemen, dan bagaimana cara menggunakannya
dengan baik, bijak dan tepat.
“sekarang kalian lihat demonstrasinya.
Hunter mulailah, ajari dasar memindahkan batu”
Hunter menghantamkan kakinya ke lantai
tanah dan bongkahan-bongkahan tanah berukuran besar muncul. Dengan sekali
hentakan kaki bongkahan itu bergeser menghantam dinding, namun tak terjadi
getaran.
“ruangan ini sudah dibuat agar tidak
bergoyang, banjir, terbakar, ataupun terkena angin ribut” kata Master Yi.
“berikutnya Will”
Will mulai dengan gerakan tangan yang
pelan seperti orang menari. Air dikolam yang mengelilingi lantai tanah itu
bergejolak.
“teknik dasar elemen air, membuat
gelombang”
“Cato” ketika mendengar nama Cato para
gadis berteriak heboh
“ayolah Cato, semangatlah !” kata Owen
Cato hanya berjalan pelan maju kedepan. Ia
membuka telapak tangannya lalu api kecil mulai muncul,
“untuk elemen api, coba gunakan panas
tubuhmu untuk membuat api ditelapak tangan dan jangan membakar dirimu”
“terakhir angin, berusahalan kendalikan
udara disekiarmu. Rasakan itu dalam tanganmu lalu coba bunyikan lonceng bambu
itu”
Owen langsung menggerakan tangannya dan
membuat lonceng-lonceng yang terbuat dari bambu itu berbunyi indah.
Murid-murid diruangan itu hanya diam
melihat para Luz’s menunjukan keahlian mereka masing-masing. Satu sisi para
gadis-gadis terpesona dengan para Luz’s disisi lain anak laki-laki melihat
mereka dengan tatapan tidak suka.
“oke, sekarang saatnya mencoba.
Mengelompoklah sesuai elemen dasar kalian” kata Master Yi “dan untuk kalian
berempat tolong awasi mereka”
Beberapa murid memang sudah bisa
mengendalikan cakra mereka namun masih banyak yang benar-benar amatir. Mereka hampir
saja terhantam batu, tersiram air, terbakar api dan diterbangkan angin karena
para murid baru masih sangat sulit mengendalikan cakra mereka.
“aku benar-benar lelah” Owen menjatuhkan
kepalanya keatas meja taman“mereka benar-benar amatir”
“tapi sepertinya Cato senang” kata Will
“what me ?” Cato melepaskan earphone yang
menutupi telinganya
“kau mendapatkan banyak fans”
Memang sejak dari ruangnya tadi Cato
membuat banyak gadis-gadis terkagum-kagum atas sifat dinginya dan juga
wajahnya.
“tapi kenapa Cato, dia dingin dan matanya
mengerikan” kata Will
“sudahlah, kau bisa mendapatkan banyak
fans juga dengan senyuman mautmu kan ?” kata Hunter, ia datang bersama minuman
dan makanan ringan.
“haha, itu bisa ku coba” Will langsung
memasang senyum terbaiknya dan melihat sekeliling. Sekika para gadis yang
berada di taman langsung tertegun.
Owen dan Hunter tertawa terbahak-bahak
sementara Cato hanya menggeleng-gelengkan kepalanya
“jika salah satu dari mereka benar-benar
menyukaimu dan menjadi maniak, kau akan tau rasa” kata Cato
“semoga tidak, haha” Will kembali memasang
wajah biasa
“setelah ini tidak ada kelas lagi kan ?”
kata Owen
“tidak sampai senja nanti” kata Hunter
“kalau begitu aku bisa tidur siang” Owen
menguap dan Cato langsung memasukan potongan kentang goreng ke mulut Owen dan
mereka kembali tertawa.
Mereka berjalan kembali menuju ke asrama
mereka setelah selesai makan.
“ada yang melihat Brian” kata Owen saat
membuka kamarnya. Ruangan yang sama besarnya dengan kamar Will tapi hanya warna
dan beberapa ornamennya saja yang berbeda. Semua hijau dan perak mendominasi.
“apa perdulimu” jawab Will ketus
“tidak, hanya saja bukankah dia tak bisa
keluar atau masuk dengan mudah. Ia harus masuk atau keluar bersama kita. Tapi
sejak pagi aku tak melihatnya”
“Owen benar, dimana dia ?” kata Hunter
“mungkin masih berada dikelas. Tapi
bukankah seharusnya semua murid baru ada di ruangan tadi” kata Cato
Mereka semua terdiam
“sudahlah aku lelah” Will menjatuhkan
tubuhnya keatas kasur dan menutupi wajahnya dengan bantal
“bagaimana kau bisa tidur dengan seperti
itu” Owen mengambil foto prasasti yang masih belum terpecahkan itu dari sebuah
kotak rahasia yang tersimpan dilaci meja.
“biarkan dia, sepertinya Will benar-benar
lelah. Bagaimana dengan isi prasastinya ?” kata Hunter
“itu terpotong” kata Cato
“maksudmu ?”
Cato langsung mengambil foto tersebut
“lihat ini, bagian in terpotong dengan sempurna”
“berarti ini disengaja” kata Hunter
“tapi untuk apa ?” Owen semakin bingung
Will membuka bantal yang menutupi wajahnya
“Cato pernah bilang itu teks penting jadi mungkin mereka menyembunyikan sesuatu
yang tak ingin diketahui semua orang”
Mereka kembali diam setelah mendengar
kata-kata Will “kenapa ?”
“tidak ada”
Will kembali menutupi wajahnya dengan
batal.
“tapi sekarang dimana potongan yang lain ?”
kata Cato
“entahlah, saat aku menemukannya memang
begitu dan itu didalam kuil”
“kuil ?” kata Hunter
“ya, tapi itu kuil siapa aku tak tau. Tak
ada petunjuk apapun disana”
“kuil kosong ? bagimana dengan dindingnya
? biasanya ada hiroglif kan ?”
“itu hanya kuil kosong. Benar-benar kosong
dan hanya ada potongan prasasti itu”
“mungkin isi kuil itu sudah dirampas.
Kalian tau kan kuil mesir bagaimana”
“emas, permata, berlian, semuanya
berharga” kata Will dari balik bantal
“tapi kenapa mereka tidak mencuri
prasastinya ?”
“ayolah Owen, kau kira batu itu berharga”
“tunggu seingatku Mesir beberapa kali
diinvasi oleh bangsa asing. Hykos dan Romawi”
“ada kemungkinan prasasti itu disengaja
dipecah sebelum invasi atau sesudah ?”
“masih terlalu jauh untuk menyimpulkan”
“kenapa kalian tidak pergi saja ke
reruntuhan Hykos atau Romawi. Siapa tau kalian menemukan petunjuk”
“kau jenius Will !” kata Owen
“jangan sampai mereka mendapatkan
perkamennya !” kata Hunter sambil terus berlari
Mereka terus berlari menembus lebatnya
hutan. Sementara dibelakang mereka segerombolan black armor mengejar mereka.
Beberapa dari mereka telah menyamai para Luz’s.
“turbo kick air” Owen mengeluarkan
jurusnya dan seorang black armor terlempar jauh dan menabrak pohon hingga pohon
itu hancur.
“fire dragon dart” Cato ikut ambil bagian.
Ia melapaskan beberapa anak panah api yang begitu cepat seperti naga dan
berhasil mengenai tiga orang sekaligus.
Pertarungan tampaknya mulai terjadi.
Hunter ikut terlibat, suara dentuman keras tanah yang berbenturan terdengar dan
membuat bumi terguncang. Will berusaha waspada dan menjaga gulungan perkamen
yang ada dipinggangnya. Perkamen itu sempat berada di tangan musuh tetapi Will
berhasil merebutnya kembali dengan tentakel air di tangannya.
“kita terjebak” Owen berbalik. Mereka
berada di ujung tebing curam. Dibawahnya ombak besar menghantam dasar tebing.
“kalian memang para Luz yang melegenda
tapi kalian tetap saja bocah” salah seorang black armor mendekati mereka dan
mereka semakin terdesak mundur. Owen hampir saja terjatuh tapi Hunter cepat
bertindak. Tepian tebing curam itu bergerak dan terlepas dari bagian tebing.
Yang lebih mengejutkan itu mengambang.
“saatnya kita tunjukan kekuatan Luz
sesungguhnya” kata Hunter
“let’s play guy’s” kata Will. Ia yang memulai,
lautan dibawah mereka semakin bergejolak. Dan ketika Will mengangkat tanganya air
terangkat ke udara dan bersiap menghantam black armor didepan mereka.
“serang mereka !” lontaran api dari black
armor berhasil Cato belokan dengan saat mudah bahkan Cato membalasnya dengan
serangan hebat yang bahkan ikut membakar pepohonan.
Sapuan gelombang besar mengahantam black
armor tapi ternyata diantara mereka ada vender air yang rupannya cukup hebat.
Mereka memecah gerombolan black armor dan akan melawannya satu-satu. Api akan
berhadapan dengan api, air dengan air, tanah dengan tanah dan angin dengan
angin. Tapi mendadak keanehan terjadi saat Will berhadapan dengan black armor.
Ia seperti lepas kendali, matanya memancarkan cahaya biru yang menyilaukan. Air
yang tadi ia kendalikan menjadi ganas dan menyapu black armor yang tersisa.
“Hunter sekarang !” saat semua musuh sudah
habis Cato langsung mengunci tangan Will kebelakang dan Hunter segera
bertindak. Ia mengurung setengah badan Will dengan tanah. Hunter berusaha
menstabilkan kembali kekuatan Will dengan menyentuh jidatnya. Perlahan cahaya
yang keluar dari mata Will semakin padam dan hilang. Hunter menghilangkan tanah
yang mengurung Will dan seketika Will terjatuh lemas.
Ruang
silumasi diakhiri, simulasi selesai
Master Hans langsung menghampiri para Luz.
Hunter dan Cato memapah tubuh Will menuju ke bangku panjang yang ada dipinggir
ruangan.
“bagaimana keadaannya ?” kata Master Hans
“lemas tapi masih sadar” kata Cato
“akan kupanggilkan Master Yi. Kalian
jagalah Will” Master Hans segera pergi untuk mencari Master Yi
“apa yang terjadi pada Will ?” kata Owen
“entahlah, aku juga tak tau” kata Hunter
“tapi ini bukan bulan purnama” Owen
menatap ke atap ruangan simulasi yang berbentuk kubah dari kaca itu. Langit
malam terlihat jelas dan bulan sudah setengah penuh.
Master Yi datang dengan tergesa-gesa diikuti
Master Hans.
“cepat baringkan dia !” perintah Master Yi
Will langsung dibaringkan dan Master Yi
mulai mengeluarkan air dari botol dipinggangnya. Perlahan air itu mulai
membungkus tubuh Will. Setelah seluruh tubuh Will terbungkus dan hanya
menyisakan bagian wajahnya saja air itu sepertinya mulai bereaksi. Memancarkan
cahaya tapi agak sedikit redup daripada cahaya yang keluar dari mata Will tadi.
Tubuh Will ikut bereaksi pula, ia menarik nafas panjang lalu seperti tertidur
tenang.
“apa dia tidak apa-apa Master” kata Owen
“tak apa, dia sudah tenang sekarang”
“tapi apa yang sebenarnya terjadi ?
sebelumnya Will tak pernah seperti ini” kata Cato
“aku sendiri tidak tau apa yang terjadi”
“ku kira dia akan naik tingkat mendahului
Hunter” kata Owen
“mungkin Lord Arselan tau jawabannya”
“sayangnya Lord Arselan sedang pergi untuk
pertemuan dengan councilium di Luxemburg. Lebih baik segera bawa ia kembali ke
asrama dan jangan bairkan ada yang tau tentang hal ini”
“kalian juga harus istirahat. Kita latihan
lagi seperti biasanya besok” kata Master Hans
Untung saja ketika mereka keluar dari
ruangan simulasi hari sudah gelap jadi para murid academy sudah berada di
asramanya masing-masing. Mereka dengan mudah membawa Will kembali ke asrama dan
membaringkannya dikamarnya. Cato, Hunter dan Owen lalu berkumpul dibawah.
Midnight,
Seharusnya ini menjadi malam yang tenang
tapi tidak. Sebuah suara seperti ledakan terdengar dan mengagetkan para Luz
yang tertidur di ruang santai.
“apa yang terjadi” kata Owen
Cato membuka tirai jendela “bulannya !”
bulan yang seharusnya terlihat putih mendadak berubah merah kehitaman dan
sektika itu terdengar suara Will dari atas. Hunter langsung pergi ke atas untuk
memeriksa keadaan Will.
“apa sekarang sedang terjadi gerhana” kata
Owen
“tidak. Gerhana tak akan seperti itu, ku
kira ini ada yang salah”
“but what ?”
“i don’t know”
“wait that, bukankah suara tadi cukup keras untuk
membangunkan kita, tapi kenapa asrama lain tetap gelap dan tak terjadi apa-apa”
“sudah aku katakan, ada sesuatu yang aneh”
“jika
seluruh academy bahkan seluruh kota mendengar suara itu pastilah terjadi
kepanikan sekarang”
Diluar memang tetap terlihat tenang dan sepi.
Sepertinya yang lain tidak terpengaruh oleh suara ledakan tadi. Padahal suara
ledakannya cukup keras bahkan membuat kaca asrama para Luz bergetar. Cukup
untuk membuat kepanikan masal.
Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga,
“bagaimana ?”
“dia sudah sedikit tenang sekarang, bagaimana
dengan bulannya dan kondisi diluar” kata Hunter
“masih sama. Kau tau diluar benar-benar tenang,
tidak terjadi kepanikan. Suara sekeras itu seharusnya bisa membangunkan satu
kota. Ya itu analisis Cato saat ini, haha”
“apa sesuatu terjadi pada Will ?”
“ya, matanya berubah merah sepertimu”
“jangan-jangan dia saudaramu Cato”
“Owen !”
“so sorry”
“apa yang kau pikirkan kali ini ?”
“moon spirit”
“what ? what spirit ?”
“i think something wrong with water elemen know.
Will tak bisa mengendalikan kekuatannya saat latihan tadi, seperti full mode.
Kedua, bulannya berubah merah dan mata Will yang seharusnya biru juga berbuah
merah. Menurutmu apa lagi ?”
“apa ini ulah black armor ?”
“entahlah. Tapi mulai sekarang kita harus selalu
waspada”
*****
New
morning,
Setelah sarapan pagi, mereka akan mengantarkan
makanan untuk Will ke asrama. Banyak murid academy yang sedang berlalu
lalang memperhatikan mereka. Biasanya
mereka berempat tapi hari ini bergita pastilah banyak pertanyaan yang muncul.
“apa Lord Arselan belum kembali ?” kata Owen,
ditanganya masih ada sandwich sayur yang baru dimakan.
“darimana saja kau ?” kata Hunter
“sarapan. Kalian tau aku baru saja di introgasi
oleh ibu penjaga kantin”
“soal Will”
“tentulah, kau pikir soal apa ?”
“lalu kau jawab apa” Cato berhenti, lalu mengamati
wajah Owen dari dekat. Mata merah tajamnya membuat Owen sedikit melangkah
mundur.
“Will sakit”
“baguslah” Cato kembali berjalan
Ketika mereka membuka pintu asrama Will turun dari
tangga.
“kau bangun ?” kata Hunter
“kenapa ?” jawab Will, ia duduk di salah satu
kursi
“tak apa” Hunter meletakan makanannya didepan Will
“sebaiknya kau makan itu”
“thank’s, tapi memang aku kenapa ?”
“kau kelelahan” jawab Cato cepat
“rasanya aku tidur sangat lama” Will mencoba
sedikit kentang tumbuk yang ada didepannya. Suasana menjadi hening dan tenang “berapa
lama aku tidur sebenarnya !” kata Will dengan spontan sehingga membuat kaget
semuanya.
“dua belas jam !” jawab Owen dengan spontan pula
Will hanya terdiam bahkan ia juga berhenti
mengunyah
“saat latihan kemarin kau terlalu banyak
menggunakan cakramu hingga batas maksimal” kata Cato dengan hati-hati dan
mencoba menyakinan Will
“lalu bagaimana dengan kalian ?” kata Will
“itu cukup membuatku lelah” Owen mengambil bantal
dikursinya dan menutupkannya ke wajahnya
“hari ini sebaiknya kau tak usah latihan. Pulihkan
kondisimu” kata Hunter
“tapi itu pasti akan membosankan”
“pinjam saja buku dari kamar Owen” kata Cato
“lebih baik aku meminjam earphone mu lalu
mendengarkan musik di taman daripada harus membaca buku-buku aneh milik Owen”
“akan ku pinjamkan, haha”
Mereka berusaha menghibur Will dan tidak
menyinggung masalah semalam.
“aku akan kembali ke atas” kata Will setelah
menyelesaikan sarapannya.
Setelah memastikan Will benar-benar ke atas dan
masuk ke dalam kamarnya, mereka langsung ke luar menuju ke taman yang sepi.
“kau hampir saja membuka semuanya” kata Hunter
“so sorry, kalian tau kan aku paling lemah soal
rahasia” Owen terlihat menyesal
“selama Will tidak curiga” tambah Cato
“tapi dia begitu,... em you know what i mean”
“sensitif”
“apa kita tidak memberitahu Lord Arselan ?”
“tidak, ku rasa beliau sudah mengetahuinya”
“lalu golden peoney ?”
“jika para tetua tau pasti sekarang sudah terjadi
perang antara golden peoney dan councilium”
“bukankan sekarang sedang ada pertemuan di
Luxemburg”
“Oh God”
“why”
“ku rasa sekarang sedang pasti terjadi sesuatu di
Luxemburg”
“did you think same ?”
“about what ?”
“brian”
“um ?”
“dia menghilang semala dua hari dan itu sejak...”
“pertemuan di Luxemburg” Hunter dan Owen langsung
memotong perkataan Cato
“off course he in there, dia keponakan Duke Carpoff”
Cato berdiri dari posisi awalnya yang bersandar pada sebuah pohon maple besar,
“dia menjadi mata-mata council karena golden
peoney memajukan pendidikan kita dan itu di North Lake bukan di academy yang
sudah council siapkan. Apa itu yang kau pikirkan Cato ?” kata Owen
“yup”
“kita harus hati-hati dengan anak itu. Ku dengar
kemampuannya sangat hebat, dia membantu councilium menghabisi para pemberontak
di Puerto Costa”
“dia terlibat skandal Sao Vecente itu ?”
“ayolah Owen, kau itu selalu update bagaimana kau
bisa tak tau berita itu ?”
“beritanya berbeda. Pastilah Council menutupi
kejadian itu. Banyak kantor berita yang mereka duduki, London Portal, Tyne
News, Out of World dan itu hanya di Britania saja” kata Hunter
*****
Latihan
ke-dua, sore yang membeku
“kali ini kalian diperbolehkan menggunakan
senjata, kalian bisa memilih sekarang” kata Master Hans
Para Luz’s dihadapkan pada jajaran senjata
berbagai macam bentuk. Hunter memilih sebuah tombak, Owen memilih pedang yang
memiliki ukiran berwarna hijau pada mata pedangnya, Cato tentu saja memilih
panah begitu ia melihat senjata itu.
“sudah kuduga kalian akan memilih senjata itu”
kata Master Hans
“i like this Master, apa aku terlihat mengerikan
sekarang ? haha” kata Owen sambil mengacungkan mata pedangnya pada Hunter
“No” kata Hunter
“baiklah kita mulai”
Simulasi
di mulai,
Mereka harus bertempur melawan pasukan bayangan
yang sudah disiapkan. Benar-benar seperti perang sungguhan. Lawan yang mereka
hadapi sangat tangguh dan bahkan mereka bisa menghindar atau membelokan senjata
para Luz’s.
“Cato !”
Anak panah Cato secara mendadak terlepas dan
mengarah ke Hunter, tapi untung saja Cato membakarnya sebelum mata panah yang
begitu runcing itu mengenai tubuh Hunter.
Simulasi
pertarungan diakhiri
Master Hans langsung menghentikan simulasi begitu
melihat Cato kehilangan konsentrasinya.
“kau baik-baik saja Cato ?” kata Master Hans
“tidak biasanya kau seperti ini”
“jangan
lagi” kata Owen
“Will !” Cato langsung berlari keluar dari ruang
simulasi diikuti Hunter, Owen dan Master Hans
Beberapa murid academy bingung melihat para Luz’s
dan Master Hans tergesa-gesa
“what
happen ?” kata Master Yi ketika mereka bertemu di dekat gedung timur
“something happen with Will, i feel that”
“we must go” Master Yi kemudian ikut bersama mereka
menuju asrama para Luz’s
“aku akan keatas” Cato segera naik, ia bahkan tak
sempat untuk melepas sepatunya
“Will ? Will ? Will ?” tiga kali tak ada jawaban
Cato menerobos masuk, ia mendapati Will terbaring lemah di tempat tidurnya.
“guy’s come in !” teriak Cato
.
.
.
.
.
.
To Be Continued,...
kira-kira apa yang terjadi dengan Will ? lalu siapa Brian sebenarnya ?
tunggu kelanjutannya dalam The Light and The Dark episode 2 :D
0 komentar:
Posting Komentar
name :
kritik dan saran :