samsíða heimi
Gue ngikutin dua orang yang tadi manggil gue ke sebuah ruangan berpintu coklat dan bergambar kunci emas bersayap dikacanya.
"hola, kita udah nemuin anggota terakhir" kata salah satu anak yang pake kacamata kaya gue
"bagus deh, lengkap udahan" seorang cewek berbalik natap gue dari kursi putarnya
"air ya ?"
"yoi" anak berkacamata(bukan gue) itu duduk di salah satu kursi yang kosong
"gue Titto, gue punya sixsance kayo lo ato lebih tepatnya kami semua disini indigo"
Eh buset, diruangan ini ada tujuh orang termasuk gue, dan semuanya indigo... Oh My GOD
"yang ada disebelah lo itu Netta, Angel,Jessica or Jesy , Rio"
"gue Rafa, api"
sek sek, kok kayanya gue gak asing deh sama muka-mukanya Rafa
Coba gue inget-inget dulu, siapa Rafa ini
.
.
.
.
sekilas tentang samsíða heimi , dunia paralel
buat anak-anak yang diberi Tuhan kelebihan, mereka tak hanya bisa melihat dunia lain, bahkan mereka bisa hidup didunia itu. Kami menyebut-nya dengan : dunia paralel ato dimensi ke-3
Di dunia paralel, gue jauh beda sama didunia ini. Disana gue terlahir sebagai anak bangsawan chosun kingdom, masih kerabat royal family-nya chosun.
"gue Rafa, api"
sek sek, kok kayanya gue gak asing deh sama muka-mukanya Rafa
Coba gue inget-inget dulu, siapa Rafa ini
.
.
.
.
sekilas tentang samsíða heimi , dunia paralel
buat anak-anak yang diberi Tuhan kelebihan, mereka tak hanya bisa melihat dunia lain, bahkan mereka bisa hidup didunia itu. Kami menyebut-nya dengan : dunia paralel ato dimensi ke-3
Di dunia paralel, gue jauh beda sama didunia ini. Disana gue terlahir sebagai anak bangsawan chosun kingdom, masih kerabat royal family-nya chosun.
Chosun juga tempat pelarian gue, kenapa bisa begitu....? kalo gue lagi males, muak, marah dengan dunia ini gue bakalan ke Chosun. Jalan-jalan di istana super megah bergaya kuno dengan taman yang sangat luas dan indah, GIS kalah deh. Main panahan ato gak latihan taichi sama master yo.
Gue baru inget sekarang,... Lee Myong, dia crow prince-nya Chosun di dunia paralel. Dia juga sepupu gue. Ya that's right Rafa itu Lee Myong.
"anda...anda...."entah kenapa gue jadi gagap
"seja ?? yeong-gwangseuleoun seja li ??"
"ne,hajiman i sesang-eseo ilbanjeog-in dongjaghabnida. ihae ?" kami, Gue sama Rafa berbicara dengan bahasa.... terbaklah itu bahasa apa hahaha.... Paling yang ngerti cuma kita doang
"cukup pake ngomong gak jelas kaya gitu, pusing dengernya tau" salah satu nyeletuk begitu aja
"lah, lo kan emang telmi Gel"
"gue itu gak temli cuma rada gak mudengan gitu orangnya"
Oooo.... jadi nama cewek yang telmi,......eh salah salah GAK MUDENGAN itu Angel
"sekarang the keys udah lengkap bertujuh, Water,Earth,Fire,Air,Metal,Wood and Light"
"the keys, kunci ...??"gue masih bingung sama ni kelompok
"ya, the keys itu group anak-anak indigo di GIS................"Rafa ngejelasin panjang kali lebar soal group ini
Gue baru tau, diantara tujuh orang ada tiga murid kelas tujuh termasuk gue, Rafa(fire) sama Jesy(Light), sisanya anak kelas delapan.
"lo tau gak siapa yang manggil lo tadi"kata Graha pas gue balik ke tempat semula, dan Didi udah ada disana
"taulah"
"emang tadi dia dipanggil sama siapa...? nenek lampir sekolah ini ato kuntilanak kamar mandi...?" Didi mulai deh kepo-nya.
"gak dua-duanya, dia dipanggil sama the keys"
"what...? are you kidding....? the keys ...?"
"i'm serious 1000%"
"lo diapain aja sama anak-anak itu"
"gak diapain"Gue mulai cerita ke dua sahabat gue ini soal hal barusan yang terjadi
"lo sekarang jadi anggota terakhirnya the keys gitu" ni orang masih aja Kepo (didi)
"ya gitu lah, lo tau Rafa gak....? anak kls 7"
"Rafa...? maksud lo Rafa anaknya hakim agung itu bukan ?"
"gak tau yang gue tau cuma segitu doang"
Entah dari mana tiba-tiba Rafa muncul
"hayo, lagi ngomongin gue ya...?"
"jadi Rafa ini"kata Graha
"lo kenal ya ha...?" kata Didi
"kenal banget malah orang rumah gue sama dia sebelahan"
"eh Raf kok lo gak bilang sama gue kalo lo anggota the keys...?"
"lah gue aja baru dipanggil hari senin"
"lo anggota baru juga kaya Ega"
"he'e"
Rabu,....
Hari ini adalah pembagian kelas. Untungnya seragam jelek biru tua itu hanya dipakai senin-selasa, hari rabu-kamis kami memakai baju kotak-kotak yang motifnya kaya coverbed gue. Apa jangan-jangan bahan-nya pesen dari tempat cover bed gue dibuat kali ya...? haha...
Pembagian kelas pun dimulai, kami dibagi menjadi 9 kelas berbeda yang dikelompokan menurut "kelas"sosial
3 kelas untuk GC (7-1 s.d 7-3)
3 kelas untuk SC (7-4 s.d 7-6)
dan 3 kelas ZC (7-7 s.d 7-9)
"firts, class 7-1,...."Mrs Emira mulai berkoar-koar lagi kaya mpok nori
"7-2.....7-3"Gak ada yang penting, itu kelas-nya anak-anak Gold
"Class 7-4, ....Ega Langit Dewa Brata,Didi Pramana Gutomo,Made Surya Indra Graha, Rafael Agni Wiratama, Rezaldi Herlambang.........and bla bla bla bla"
Yes, gue masih sekelas sama ke-empat sahabat gue. Ruang kelasnya besar, nyaman, dinding berwarna coklat pastel. Tiga puluh bangku sudah ditata rapi. Bangku depan sudah tersisi oleh cewek-cewek, jadi gue milih bangku tengah yang deket jendela. Kami duduk tetep berdeketan.
Kami disuruh nunggu didalem karena bentar lagi wali kelas akan memberikan pembekalan dan kami gak boleh keluar. Kesempatan ini kami buat untuk saling mengenal satu sama lain. Segerombolan cewek-cewek sedang bisik-bisik eh salah kalo dibilang bisik-bisik gue masih bisa denger mereka ngomongin gue yang jadi salah satu anggota The Keys. Sesuai perkiraan gue, cewek-cewek itu ngehampirin gue.
"udah lo aja dulu"
"kok gue sih"
"gue aja deh"
"gue dulu"
Hadeh, malah pada rebutan ato mau kenalan sih.
"Gue Ega"kata gue cepat yang ngebuat tu cewek-cewek rempong bin rumpi terdiam semua dan kembali ke alam-nya eh salah...tempat duduknya
"Cieee, yang udah punya fans"Graha duduk dimeja gue
"apa'an fans rumpi bin rempong kaya gitu"
"gampang tinggal lo guyur aja mereka"Rafa ikut gabung dipembicaraan kami, kalo Didi udah deh jangan diganggu.
"haha, bener juga lo Raf"
"Ngemeng-ngemeng kok gue kasihan sama anak dibelakang lo, dari tadi diem mulu"Graha menurunkan nada suara hingga nyaris gue gak denger. Gue nengok kebelakang, emang bener, yang lain sibuk kenalan kesana kesini dia malah diem aja membatu.
"Gue Rafa"Rafa ngajak dia kenalan terlebih dulu. Rafa emang anaknya friendly banget. Jadi dia bisa gampang punya temen. Tapi kalo menurut gue, cewek-cewek deketin Rafa cuma buat cari sensasi. Pacaran sama anak the Keys, terlebih Rafa itu ganteng mirip dengan ciri khas model rambutnya yang rada berjambul. Ngomong apa sih gue...kenapa ngomongin Rafa, tapi itu bener sih, ya udah lah......
"Gue Ega dan ini Graha"
cowok pendiam itu mengeluarkan sebuah kertas dari tasnya dan menulis sebuah kalimat
"gue Rezaldi(aldi) maaf ya guys, bukanya gue gak mau kenalan sama kalian tapi gue lagi radang tenggorokan, gak bisa ngomong"
Gubrak,....gue pikir mau nulis apa tu anak.
"jadi lo lagi radang ?"mulai deh keponya Graha. Aldi hanya mengangguk.
"semoga lo cepat sembuh deh, biar bica bercanda sama kita"kata Rafa.
Sebenernya gue juga mau ngomong tapi sayangnya. Mrs Yuliana udah masuk ke kelas. Untung wali kelas gue beliau. Orangnya asik, kocak, bisa diajak kompromi.
"disini ada yang indigo gak"kata Mrs Yuliana
"ada miss, dua malah" Pricil mulai membuka mulutnya(lagi dan lagi)
"siapa"
"itu yang pake kacamata beralisnya over sama sebelahnya"
"jadi kalian indigo ya ?"
"yes, madam" Gue sama Rafa nyaut bersamaan
"bisa bantu madam ?"
"selama itu mungkin"kata Rafa
"madam kan masih jombowati bisa kasih tau madam gak entar suaminya madam kaya apa ?"
Gubrak... gue kira apa'an tadi
"yang jelas dia laki-laki madam"jawab gue seadanya
"eh kamu Mr kacamata and alis over, ya iyalah suami madam laki-laki, kalo lekong. mending madam jadi biksu di tibet deh"
semua kelas tertawa.
"tanya Rafa aja pandangan saya lagi kabur madam"
"iya kabur gara-gara cewek" kata Rafa
"ooo...emang siapa ceweknya ?" Sialan tu Rafa jelas-jelas gue masih single dibilang punya cewek. Mrs Yuliana juga malah Kepo.
"itu lho madam cewek yang didepan madam yang kanan"kata Rafa lagi. Dia nunjuk Luna. Dari tempat gue duduk emang gue bisa ngelihat Luna.
"wah cantik, pinter juga kamu kalo nyari cewek alis over... semuanya bilang Ciyeee...satu dua tiga"
"ciyeeeeeee.........."satu kelas bilang ciye. Gue bisa nangkep ekspresi Luna yang salting dan ada sedikit rona kemerahan dipipinya.
"itu bukan cewek saya madam, saya masih single dan nama saya EGA bukan ALIS OVER apa lagi GLASSES BOY"ya walaupun gue nyadar sih alis gue ini kelewat bates, hampir nyatu malah ditengahnya plus gue pake kacamata.
"kalo begitu saya absen dulu deh kalian, biar kenal sama kalian semua yang ternyata imut-imut kaya bayi marmut" Mrs Yuli mengambil buku absensi ditumbukan buku yang dibawanya.
"Oh My God Oh My No Oh My Wow, masa imut kaya bayi marmut sih madam"kata salah satu cewek yang dari mukanya aja udah ME to the NOR ....MENOR
"emang kamu mau dibilang imut kaya bayi kadal"
"eh iya sih"
"imut itu ireng mutlak"kata Graha
"kelas tujuh sih masih imut-imut, kelas delapan mulai deh proses ke amit-amitan trus nanti pas Senior High naudzubillah min zalliq"kata Al, semua kelas kembali tertawa
Akhirnya istirahat juga, lama-lama kami semua bisa pingsan masal gara-gara ketawa. Kami segera menuju kantin karena lapar dan haus kebanyakan ketawa. Selesai memesan makanan kami duduk di outdor yang langsung memandang taman GIS yang ala-ala Asia Timur itu.
"ciyeee....."Didi,Graha,Rafa, bahkan Al ikut-ikutan walaupun lewat tulisan memo. Kenapa kita panggil dia Al, kalo misalnya dipanggil nama belakangnya DI pasti DIDI bakalan nengok juga jadi kita putuskan untuk manggil dia AL.
"apa'an sih lu pada"
"gak papa"kata Didi dengan raut WATADOS-nya
"guru sama murid sama-sama rada"
"lo lupa ya, lo juga anak 7-4 berarti lo juga rada-rada"kata Graha. Omongan gue jadi baling nyerang gue, skakmat sekarang deh gue.
"bener tu, kacang yang lupa sama bungkusnya"kata Didi
"kulit"kata kami serempak. Al hanya bisa tersenyum saat kami tertawa. Kalo dia udah gak sakit lagi tu tenggorokan dia pasti bakalan ketawa.
"eh guys, kalian sadar gak kita lagi diperhatiin dari dari"kata Rafa. Gue sih tentu udah sadar
"sama siapa ?" kata Al(melalui memo lagi)
"murid-murid baru, yang murid senior sih gak perduli" Gue nyambung omongan Rafa.
"palingan itu fans-nya kalian masing-masing. Gue kan udah ada Pricil jadi gak bakalan kena fans cewek-cewek rempong bin rumpi yang minta nomor dan PDKT"
"itu fans'nya Al, mereka bilang Al itu keren, pendiam, cool sama punya lesung pipi"kata Rafa
"kok lo bisa tau Raf"kata Graha, aduh diantara kami Graha emang pelupa
"hadeh,gue kan bisa baca pikiran, jadi hati-hati sama pikiran kalian"kata Rafa dengan mata yang sipitkan dan raut wajah yang ia buat menyeramkan.
"bikin penangkal pikiran" kata Al
"hahaha.... minta diajarin sama clan yamanaka" Gue emang suka baca manga, apalagi Naruto sama Detective Conan.
Kami semua kembali tertawa bersama.
Gue baru inget sekarang,... Lee Myong, dia crow prince-nya Chosun di dunia paralel. Dia juga sepupu gue. Ya that's right Rafa itu Lee Myong.
"anda...anda...."entah kenapa gue jadi gagap
"seja ?? yeong-gwangseuleoun seja li ??"
"ne,hajiman i sesang-eseo ilbanjeog-in dongjaghabnida. ihae ?" kami, Gue sama Rafa berbicara dengan bahasa.... terbaklah itu bahasa apa hahaha.... Paling yang ngerti cuma kita doang
"cukup pake ngomong gak jelas kaya gitu, pusing dengernya tau" salah satu nyeletuk begitu aja
"lah, lo kan emang telmi Gel"
"gue itu gak temli cuma rada gak mudengan gitu orangnya"
Oooo.... jadi nama cewek yang telmi,......eh salah salah GAK MUDENGAN itu Angel
"sekarang the keys udah lengkap bertujuh, Water,Earth,Fire,Air,Metal,Wood and Light"
"the keys, kunci ...??"gue masih bingung sama ni kelompok
"ya, the keys itu group anak-anak indigo di GIS................"Rafa ngejelasin panjang kali lebar soal group ini
Gue baru tau, diantara tujuh orang ada tiga murid kelas tujuh termasuk gue, Rafa(fire) sama Jesy(Light), sisanya anak kelas delapan.
"lo tau gak siapa yang manggil lo tadi"kata Graha pas gue balik ke tempat semula, dan Didi udah ada disana
"taulah"
"emang tadi dia dipanggil sama siapa...? nenek lampir sekolah ini ato kuntilanak kamar mandi...?" Didi mulai deh kepo-nya.
"gak dua-duanya, dia dipanggil sama the keys"
"what...? are you kidding....? the keys ...?"
"i'm serious 1000%"
"lo diapain aja sama anak-anak itu"
"gak diapain"Gue mulai cerita ke dua sahabat gue ini soal hal barusan yang terjadi
"lo sekarang jadi anggota terakhirnya the keys gitu" ni orang masih aja Kepo (didi)
"ya gitu lah, lo tau Rafa gak....? anak kls 7"
"Rafa...? maksud lo Rafa anaknya hakim agung itu bukan ?"
"gak tau yang gue tau cuma segitu doang"
Entah dari mana tiba-tiba Rafa muncul
"hayo, lagi ngomongin gue ya...?"
"jadi Rafa ini"kata Graha
"lo kenal ya ha...?" kata Didi
"kenal banget malah orang rumah gue sama dia sebelahan"
"eh Raf kok lo gak bilang sama gue kalo lo anggota the keys...?"
"lah gue aja baru dipanggil hari senin"
"lo anggota baru juga kaya Ega"
"he'e"
___________####___________
Rabu,....
Hari ini adalah pembagian kelas. Untungnya seragam jelek biru tua itu hanya dipakai senin-selasa, hari rabu-kamis kami memakai baju kotak-kotak yang motifnya kaya coverbed gue. Apa jangan-jangan bahan-nya pesen dari tempat cover bed gue dibuat kali ya...? haha...
Pembagian kelas pun dimulai, kami dibagi menjadi 9 kelas berbeda yang dikelompokan menurut "kelas"sosial
3 kelas untuk GC (7-1 s.d 7-3)
3 kelas untuk SC (7-4 s.d 7-6)
dan 3 kelas ZC (7-7 s.d 7-9)
"firts, class 7-1,...."Mrs Emira mulai berkoar-koar lagi kaya mpok nori
"7-2.....7-3"Gak ada yang penting, itu kelas-nya anak-anak Gold
"Class 7-4, ....Ega Langit Dewa Brata,Didi Pramana Gutomo,Made Surya Indra Graha, Rafael Agni Wiratama, Rezaldi Herlambang.........and bla bla bla bla"
Yes, gue masih sekelas sama ke-empat sahabat gue. Ruang kelasnya besar, nyaman, dinding berwarna coklat pastel. Tiga puluh bangku sudah ditata rapi. Bangku depan sudah tersisi oleh cewek-cewek, jadi gue milih bangku tengah yang deket jendela. Kami duduk tetep berdeketan.
Kami disuruh nunggu didalem karena bentar lagi wali kelas akan memberikan pembekalan dan kami gak boleh keluar. Kesempatan ini kami buat untuk saling mengenal satu sama lain. Segerombolan cewek-cewek sedang bisik-bisik eh salah kalo dibilang bisik-bisik gue masih bisa denger mereka ngomongin gue yang jadi salah satu anggota The Keys. Sesuai perkiraan gue, cewek-cewek itu ngehampirin gue.
"udah lo aja dulu"
"kok gue sih"
"gue aja deh"
"gue dulu"
Hadeh, malah pada rebutan ato mau kenalan sih.
"Gue Ega"kata gue cepat yang ngebuat tu cewek-cewek rempong bin rumpi terdiam semua dan kembali ke alam-nya eh salah...tempat duduknya
"Cieee, yang udah punya fans"Graha duduk dimeja gue
"apa'an fans rumpi bin rempong kaya gitu"
"gampang tinggal lo guyur aja mereka"Rafa ikut gabung dipembicaraan kami, kalo Didi udah deh jangan diganggu.
"haha, bener juga lo Raf"
"Ngemeng-ngemeng kok gue kasihan sama anak dibelakang lo, dari tadi diem mulu"Graha menurunkan nada suara hingga nyaris gue gak denger. Gue nengok kebelakang, emang bener, yang lain sibuk kenalan kesana kesini dia malah diem aja membatu.
"Gue Rafa"Rafa ngajak dia kenalan terlebih dulu. Rafa emang anaknya friendly banget. Jadi dia bisa gampang punya temen. Tapi kalo menurut gue, cewek-cewek deketin Rafa cuma buat cari sensasi. Pacaran sama anak the Keys, terlebih Rafa itu ganteng mirip dengan ciri khas model rambutnya yang rada berjambul. Ngomong apa sih gue...kenapa ngomongin Rafa, tapi itu bener sih, ya udah lah......
"Gue Ega dan ini Graha"
cowok pendiam itu mengeluarkan sebuah kertas dari tasnya dan menulis sebuah kalimat
"gue Rezaldi(aldi) maaf ya guys, bukanya gue gak mau kenalan sama kalian tapi gue lagi radang tenggorokan, gak bisa ngomong"
Gubrak,....gue pikir mau nulis apa tu anak.
"jadi lo lagi radang ?"mulai deh keponya Graha. Aldi hanya mengangguk.
"semoga lo cepat sembuh deh, biar bica bercanda sama kita"kata Rafa.
Sebenernya gue juga mau ngomong tapi sayangnya. Mrs Yuliana udah masuk ke kelas. Untung wali kelas gue beliau. Orangnya asik, kocak, bisa diajak kompromi.
"disini ada yang indigo gak"kata Mrs Yuliana
"ada miss, dua malah" Pricil mulai membuka mulutnya(lagi dan lagi)
"siapa"
"itu yang pake kacamata beralisnya over sama sebelahnya"
"jadi kalian indigo ya ?"
"yes, madam" Gue sama Rafa nyaut bersamaan
"bisa bantu madam ?"
"selama itu mungkin"kata Rafa
"madam kan masih jombowati bisa kasih tau madam gak entar suaminya madam kaya apa ?"
Gubrak... gue kira apa'an tadi
"yang jelas dia laki-laki madam"jawab gue seadanya
"eh kamu Mr kacamata and alis over, ya iyalah suami madam laki-laki, kalo lekong. mending madam jadi biksu di tibet deh"
semua kelas tertawa.
"tanya Rafa aja pandangan saya lagi kabur madam"
"iya kabur gara-gara cewek" kata Rafa
"ooo...emang siapa ceweknya ?" Sialan tu Rafa jelas-jelas gue masih single dibilang punya cewek. Mrs Yuliana juga malah Kepo.
"itu lho madam cewek yang didepan madam yang kanan"kata Rafa lagi. Dia nunjuk Luna. Dari tempat gue duduk emang gue bisa ngelihat Luna.
"wah cantik, pinter juga kamu kalo nyari cewek alis over... semuanya bilang Ciyeee...satu dua tiga"
"ciyeeeeeee.........."satu kelas bilang ciye. Gue bisa nangkep ekspresi Luna yang salting dan ada sedikit rona kemerahan dipipinya.
"itu bukan cewek saya madam, saya masih single dan nama saya EGA bukan ALIS OVER apa lagi GLASSES BOY"ya walaupun gue nyadar sih alis gue ini kelewat bates, hampir nyatu malah ditengahnya plus gue pake kacamata.
"kalo begitu saya absen dulu deh kalian, biar kenal sama kalian semua yang ternyata imut-imut kaya bayi marmut" Mrs Yuli mengambil buku absensi ditumbukan buku yang dibawanya.
"Oh My God Oh My No Oh My Wow, masa imut kaya bayi marmut sih madam"kata salah satu cewek yang dari mukanya aja udah ME to the NOR ....MENOR
"emang kamu mau dibilang imut kaya bayi kadal"
"eh iya sih"
"imut itu ireng mutlak"kata Graha
"kelas tujuh sih masih imut-imut, kelas delapan mulai deh proses ke amit-amitan trus nanti pas Senior High naudzubillah min zalliq"kata Al, semua kelas kembali tertawa
Akhirnya istirahat juga, lama-lama kami semua bisa pingsan masal gara-gara ketawa. Kami segera menuju kantin karena lapar dan haus kebanyakan ketawa. Selesai memesan makanan kami duduk di outdor yang langsung memandang taman GIS yang ala-ala Asia Timur itu.
"ciyeee....."Didi,Graha,Rafa, bahkan Al ikut-ikutan walaupun lewat tulisan memo. Kenapa kita panggil dia Al, kalo misalnya dipanggil nama belakangnya DI pasti DIDI bakalan nengok juga jadi kita putuskan untuk manggil dia AL.
"apa'an sih lu pada"
"gak papa"kata Didi dengan raut WATADOS-nya
"guru sama murid sama-sama rada"
"lo lupa ya, lo juga anak 7-4 berarti lo juga rada-rada"kata Graha. Omongan gue jadi baling nyerang gue, skakmat sekarang deh gue.
"bener tu, kacang yang lupa sama bungkusnya"kata Didi
"kulit"kata kami serempak. Al hanya bisa tersenyum saat kami tertawa. Kalo dia udah gak sakit lagi tu tenggorokan dia pasti bakalan ketawa.
"eh guys, kalian sadar gak kita lagi diperhatiin dari dari"kata Rafa. Gue sih tentu udah sadar
"sama siapa ?" kata Al(melalui memo lagi)
"murid-murid baru, yang murid senior sih gak perduli" Gue nyambung omongan Rafa.
"palingan itu fans-nya kalian masing-masing. Gue kan udah ada Pricil jadi gak bakalan kena fans cewek-cewek rempong bin rumpi yang minta nomor dan PDKT"
"itu fans'nya Al, mereka bilang Al itu keren, pendiam, cool sama punya lesung pipi"kata Rafa
"kok lo bisa tau Raf"kata Graha, aduh diantara kami Graha emang pelupa
"hadeh,gue kan bisa baca pikiran, jadi hati-hati sama pikiran kalian"kata Rafa dengan mata yang sipitkan dan raut wajah yang ia buat menyeramkan.
"bikin penangkal pikiran" kata Al
"hahaha.... minta diajarin sama clan yamanaka" Gue emang suka baca manga, apalagi Naruto sama Detective Conan.
Kami semua kembali tertawa bersama.
______________________
Sudah hampir seminggu kami jadi murid Junior High School-nya GIS. Sabtu adalah hari bebas hanya ada dua jam pelajaran, setelah itu sampai pulang kosong. Paling kegiatan ekstra, pertemuan club atau bersih-bersih.
"gue ada latihan archery hari ini"gue ngebuka meja gue buat ngambil kaos olahraga yang gue bawa. Pas gue ambil kaos ternyata ada sebuah kertas yang terjatuh. Kertas putih bertinta biru. Gue emang suka warna biru apalagai aqua, warna-warna air bikin hati gue adem bener.
"apa'an tu ga"Graha mulai lagi
"semangat ya buat latihan archery-nya"
"kayanya dari fans lo deh ga"
"fans gue...?"
"iya, kemaren aja Al dapet apa gitu"
"jersey NBA, bagus lagi"Al mamerin jersey kuning bergaris biru yang dia dapet kemaren ke kita-kita
"hey guys, gue ikut salah satu dari kalian ya"kata Didi
"lo kan ikut tennis" : Graha
"Mr Ardian gak bisa masuk sakit ato kenapa gitu, jadi anak-anak tennis pada nganggur"
"ya terserah lo aja deh"kata gue
"eh Al, lo serius mau pake itu"
"iya, yang penting pakaian olahraga syukur-syukur dapet jersey basket NBA gratis"
"haha...bener tu"
Kita berpisah ke tempat masing-masing. Gue masih sama Rafa, lapangan archery sama sepak bola itu sebelahan.Pas gue sampe disana udah banyak yang dateng ternyata. Kebanyakan murid baru yang gak mau telat dilatihan pertama.
Cewek-cewek rempong bin rumpi juga udah memenuhi tempat duduk dipinggir lapangan.Pas gue mau ngambil peralatan archery gue, gue dapet pesan telepati dari Rafa.
"hati-hati Ga"
"emang kenapa ?"
"cewek-cewek yang ngeliat lo talihan itu........"
"gue tau soal mereka, udah tertulis dijidat mereka"
"haha....lo emang pinter manah sasaran tapi kalo manah hati cewek SO BAD"
"wah parah lo, udah deh gue mau pendinginan dulu"
"ya udah sono"
Suara tu cewek-cewek bikin konsentrasi gue buyar....eh salah bukan hanya gue semua anak yang lagi latihan archery hari ini. Suasana bertambah buruk saat Philp si Lampu Berjalan itu masuk ke area archery. Dia musuh gue dari dulu. Kenapa kita musuhan....? Begini ceritanya
Dulu, eemm.........gue lupa taun berapa kejadian itu terjadi.
Kami pernah temenan sama dia. Gue tau rahasia terbesarnya. Masalahnya rada rumit sih. Bokapnya Phil itu seorang pejabat negara, gue lupa namanya siapa. Asal lo semua tau dia itu anak dari istri siri alias tidak sahnya orang itu. Tapi di akta kelahiran-nya tertulis nama ibunya itu istri sahnya Bokapnya.Yang tau rahasia ini cuma segelintir orang. Dan akhirnya rahasia itu bochor bochor bochor (gak pake nodrop kali ya, makanya bisa bochor bochor).......Phil nuduh gue yang nyebarin berita itu karena gue juga tau kebohongan itu. Tapi pas gue mau ngejelasin Lampu berjalan itu gak mau dengerin omongan gue. Daripada omongan gue gak di denger sama hemat pita suara gue ya udah musuhan deh kita sejak saat itu.
Si lampu berjalan itu sadar kalo gue juga ikut archery, dia melototin gue dan gue bales dengan "tatapan kematian" gue dari balik kacamata. Kalo di film kartun ato animasi pasti dari mata kami bakalan muncul petir, cahaya ato semacamnya yang saling bertemu ditengah.
Permusuhan melalui mata itu terhenti karena latihan akan segera dimulai.
"apa'an tu ga"Graha mulai lagi
"semangat ya buat latihan archery-nya"
"kayanya dari fans lo deh ga"
"fans gue...?"
"iya, kemaren aja Al dapet apa gitu"
"jersey NBA, bagus lagi"Al mamerin jersey kuning bergaris biru yang dia dapet kemaren ke kita-kita
"hey guys, gue ikut salah satu dari kalian ya"kata Didi
"lo kan ikut tennis" : Graha
"Mr Ardian gak bisa masuk sakit ato kenapa gitu, jadi anak-anak tennis pada nganggur"
"ya terserah lo aja deh"kata gue
"eh Al, lo serius mau pake itu"
"iya, yang penting pakaian olahraga syukur-syukur dapet jersey basket NBA gratis"
"haha...bener tu"
Kita berpisah ke tempat masing-masing. Gue masih sama Rafa, lapangan archery sama sepak bola itu sebelahan.Pas gue sampe disana udah banyak yang dateng ternyata. Kebanyakan murid baru yang gak mau telat dilatihan pertama.
Cewek-cewek rempong bin rumpi juga udah memenuhi tempat duduk dipinggir lapangan.Pas gue mau ngambil peralatan archery gue, gue dapet pesan telepati dari Rafa.
"hati-hati Ga"
"emang kenapa ?"
"cewek-cewek yang ngeliat lo talihan itu........"
"gue tau soal mereka, udah tertulis dijidat mereka"
"haha....lo emang pinter manah sasaran tapi kalo manah hati cewek SO BAD"
"wah parah lo, udah deh gue mau pendinginan dulu"
"ya udah sono"
Suara tu cewek-cewek bikin konsentrasi gue buyar....eh salah bukan hanya gue semua anak yang lagi latihan archery hari ini. Suasana bertambah buruk saat Philp si Lampu Berjalan itu masuk ke area archery. Dia musuh gue dari dulu. Kenapa kita musuhan....? Begini ceritanya
Dulu, eemm.........gue lupa taun berapa kejadian itu terjadi.
Kami pernah temenan sama dia. Gue tau rahasia terbesarnya. Masalahnya rada rumit sih. Bokapnya Phil itu seorang pejabat negara, gue lupa namanya siapa. Asal lo semua tau dia itu anak dari istri siri alias tidak sahnya orang itu. Tapi di akta kelahiran-nya tertulis nama ibunya itu istri sahnya Bokapnya.Yang tau rahasia ini cuma segelintir orang. Dan akhirnya rahasia itu bochor bochor bochor (gak pake nodrop kali ya, makanya bisa bochor bochor).......Phil nuduh gue yang nyebarin berita itu karena gue juga tau kebohongan itu. Tapi pas gue mau ngejelasin Lampu berjalan itu gak mau dengerin omongan gue. Daripada omongan gue gak di denger sama hemat pita suara gue ya udah musuhan deh kita sejak saat itu.
Si lampu berjalan itu sadar kalo gue juga ikut archery, dia melototin gue dan gue bales dengan "tatapan kematian" gue dari balik kacamata. Kalo di film kartun ato animasi pasti dari mata kami bakalan muncul petir, cahaya ato semacamnya yang saling bertemu ditengah.
Permusuhan melalui mata itu terhenti karena latihan akan segera dimulai.
"gimana sama dance lo"
Kami berkumpul didepan gerbang GIS untuk pulang bersama. Jam tangan gue masih menunjukan pukul 10.00 pagi. Kami pulang cepat karena para guru sibuk dengan rapat komite siswa yang akan diadakan sebentar lagi.
"bagus, gue kepilih di tim alpa, pas rapat komite gue bakalan tampil"Graha menunjukan ekspersi senangnya
"congrat ya Ha"Gue,Didi,Rafa and Al bergantian mengucapkan selamat.
enam menit sembilan detik, jemputan kami datang,white toyota alphard. Ya kali ini kami pulang bareng ber-5 karena Al mengajak kami untuk ke cafe miliknya yang akan diresmikan hari ini.
Al itu anak kedua keluarga Kusuma Nagara. Ayahnya Hendi Agus Herlambang sudah meninggal akibat kecelakaan adam air yang hilang tanpa jejak itu. Akhirnya seluruh bisnis Bokap sekarang ditangani tiga orang, sepertiga dibawah kendali Nyokapnya Al, sepertiga dipegang kakaknya yang udah menikah, dan sisanya dipegang Al, tentu dengan bantuan Nyokap dan kakaknya.
"kapan nyampenya Al"Rafa gak sabar lagi, wajar aja dia habis kecapekan seleksi sepak bola. Hari sabtu pertama adalah hari seleksi bagi beberapa ekstra dan juga latihan pertama untuk mendata anggota. Latihan berikutnya jadwalnya berbeda-beda.
"bentar lagi, eh rapi-in tu baju kalian"
"lah acaranya semi formal kok"
"iya, lagian kita udah pake batik sama celana panjang"
Jum'at-Sabtu kami memakai seragam yang simple, baju batik yang disponsori oleh "Natanegara Batik House", milik keluarganya Pricil dengan bawahan celana panjang putih.
Jum'at-Sabtu kami memakai seragam yang simple, baju batik yang disponsori oleh "Natanegara Batik House", milik keluarganya Pricil dengan bawahan celana panjang putih.
"eh Raf lo kan baru maen bola lo pasti masih bau deh"
"tenang aja kali, gue udah semprotin casablanca gue sampe mau abis"
"hahaha....beli lagi entar, deket cafe gue ada mini market kok"
"kita sudah sampai"
Kami berhenti tepat disebuah cafe bercat coklat dan hijau yang bertuliskan "D'jawa Cafe". Dan segera turun.Orang-orang berpakaian rapi mulai berdatangan.Karangan bunga tanda selamat juga terpajang rapi.
"D'jawa cafe....?"Didi kembali bingung
"iya, semua makanan-nya itu tradisonal yang dimoderinisasi"
"lo kena virus keratonnya Pricil ya"Rafa memastikan apakah dia masih bau sebelum melangkah meningkuti kami.
"gak, keluarga gue kan emang ada darah jawanya. Gue ini Janda. Jawa Sunda"
"haha...."
Seorang wanita mengenakan kebaya dan bersanggul menunggu kami didepan cafe.Pasti itu mama'nya Al. Mukanya mirip.Kami disambut dengan hangat oleh nyokap Al.
"siang tante"
"jadi ini temen-temennya Aldi yang sering diseritain"
"lho kamu anaknya jeng Lina Gutomo kan ?"
"iya tante" Didi hanya mengiyakan
Tatapan Tante Susan beralih ke gue.
"kamu udah besar ya, mirip sama ibu kamu cantik"
ya ya ya, gue emang gak ganteng. Tapi masih ato cantik.
"ya udah tante tinggal dulu, acaranya mau dimulai. Kalian cari tempat duduk yang PW"
eh buset, gaol juga ternyata tante Susan, haha....
Kami sengaja duduk didekat jendela, gak tau kenapa. Al nemenin mamanya buat maju ke depan buat mukul gong.Tapi kata-kata tante susan masih terngiang-ngiang dikepala gue.
"kamu mirip sama ibu kamu cantik"
Padahal gue gak mirip sama nyokap gue. Bisa seharian gue mikirin itu.Tiba-tiba didi melambaikan tanganya. Yah, Pricil and the gek datang.Mereka langsung duduk didepan kami. Entah ini sial ato untung , Luna duduk didepan gue.
"kalian juga dateng"kata Pricil.
Pricil and The Gek ikut bergabung dengan kami.
"kita itu tamu kehormatan"Graha menjawabnya dengan nada sumbing,....eh sombong.
"eh Dit, pacarlo gak dateng ya...?"kata Rafa, Rafa sama Dio kan sama-sama anak sepak bola.
"dia kan gak deket sama Aldi, so gak dateng deh"Dari raut mukanya cewek galak satu ini lagi galau gara-gara pacarnya gak dateng.
"suruh aja pacar lo buat gabung sama kita-kita"Didi mengusulkan
"gimana ya, bukan'nya gue gak nerima tapi kalo Dio gabung sama kalian nanti kegantengan kalian terkalahkan sama Dio lagi"dengan PD'nya Dita ngomong kaya gitu.
"yang bawa kantong plastik gak" ngiri gue kalo ngeliat Didi sama Pricil lagi mesra-mesra'an kaya gitu.
"gak, emang kamu kenapa"
"mau muntah"
"idih, emang bener kok, kegantengan kalian bakalan kalah. Eh kecuali lo ya Ga lo kan cantik. Sumpah gue ngiri banget sama lo, alis lo itu tebel, bulu mata lo juga lentik"Dita ngomong panjang lebar tapi matanya tetap menatap ke layar Blackberry ungu miliknya.
"dia itu gak cantik cuma manis"Suara itu membuat semua yang tertawa terdiam
"ciye....Ega itu manis ya...Aduh pake sakarin kali haha"kata Didi
"lo pikirin gue jajanan PKL apa pake sakarin"gue mulai rada-rada esmosi. Ini kedua kalianya dalam hari ini gue dibilang "Cantik".
"lo suka sama Ega ya lun"kata Pricil
"hah...? gue suka sama Ega...? gak....!"saat mengatakan gak dengan nada pasti kok hati gue kayanya gimana gitu. Dih ngomong apa lagi gue...
"jujur aja deh dari pada gue baca pikiran lo Lun"kata Rafa dengan nada yang ia buat mengerikan
"udah ah, noh acara'nya mau dimulai"Luna mulai mengalihkan pertahiannya.
Dan acara pembukaan pun dimulai. Pembawa acaranya itu ngomongnya pake bahasa jawa krama, gue yakin pasti pada bingung deh....hahaha. Paling yang ngerti cuma gue,Pricil, Al sama beberapa orang. Budaya jawa semakin kental terasa karena diiringi musik gamelan.Setelah acara bertele-tele itu selesai Al gabung sama kami.
"kalian mau mesen apa ?"ternyata Al datang membawa buku menu'nya juga
"gue lagi kritis ni"Graha memasang raut memelas
"ini baru opening, jadi gratis. Mulai malem nanti baru bayar"
Rafa yang pertama membuka buku menunya.
"gue mau, nasi liwet, gudeg, srabi coklat, rujak ice cream oh ya sama es beras kencur"
Kami semua hanya melongo melihat pesanan Rafa.
"hei, gue itu laper. Habis lari-larian sambil nendang-nendang bola. Bikin capek sama laper"
"terus kalian apa ...?"
"rujak ice cream"gue sama Luna ngomong itu bareng
"eeciieee cie cie cie"semua pada kompak kalo lagi cie cie
"es krimnya apa...?"
"moca" ini kedua kali-nya ngomong bareng
"kalian kenapa sih...? baru jadian ya...?"kata Pricil
"trus sepiring berdua apa kagak, kan pesen-nya sama trus es krim'nya juga sama.Hemat piring itung-itung"kata Al
"gak...!!!!!" ketiga kalinya.
Kenapa lagi ni mulut gue, tapi kok hati gue kaya seneng gitu. Al mulai mencatat satu persatu pesanan kami. Dia menyerahkannya tulisan itu pada bagian dapur lalu bergabung bersama kami lagi.Kokinya sangat profesional ternyata, kurang dari sepuluh menit semua pesanan kami sudah jadi dan diantar ke meja kami.Kami makan dalam diam, ya iyalah masa makan sambil tawuran hahaha.....
Sekitar jam 1 siang kami pulang dan menuju ke rumah masing-masing. Kalo cowok-cowok sih dianterin Al pulangnya.Sampe dirumah,.....
"habis dari mana lo"si MTA(manusia tanpa alis) Melvin dan kembaranya kak Kelvin berada diruang keluarga liat acara tv. Paling si MTA itu gak mudeng apa yang lagi diomongin di tv.
"dari cafe'e keluarga herlambang yang baru dibuka hari ini"
"ngapain lo, minta dibelas kasihan'i"
Ni orang bikin gue emosi. Kalo gue boleh ngegunai kekuatan gue, udah gue hajar dia habis-habisan.
"udah-udah,ganti baju sana, habis itu makan siang" kak Kelvin, dia beda jauh dari MTA itu....
"udah makan tadi disana"
"ya udah ganti baju cepet, hari ini les gak dek"
"gak, emang kenapa sih"
"gak papa kok"
"mau minta ditemenin buat ke rumahnya kak Rachel kan...?"
"ya gitu deh...."
"gitu aja minta dianterin"si MTA itu tiba-tiba ikut nyambung pembicaraan kami
"daripada lo gak ada yang mau" balas kak Kelvin. Mampus lo, skakmat....!!!!!
"setuju....!!!!"Gue langsung naik ke kamar gue.Untung emosi gue udah agak reda.
Gue ganti baju seragam gue dengan baju santai. Lagi pula hari ini gak ada jadwal les.Hari ini cukup melelahkan. Berbaring dan menatap langit-langit kamar gue yang sengaja gue cat mirip warna langit sesungguhnya.Tapi kenapa tiba-tiba gue keinget Luna ya...?Inget pas di cafe'nya Al. "rujak ice cram"Kalo ini FTV pasti lagu-lagu cinta diputer buat jadi back song'nya....
Dari pada mikirin Luna dan gue senyum-senyum sendiri kaya orang rada-rada kagak penuh tidur siang.........eh salah, ke dunia paralel aja. Buat ke dunia paralel kami(para anak indigo)harus ngelepas roh kami, jadi kami cuma bisa ke sana kalo dalam keadaan tidak sadar, ya kaya tidur gitu....
.
.
.
.
.
.
Bersambung.........
Cuplikan episode tiga, "siluet bidadari"
"kak,liat kamera ku gak"
"itu dimeja bawah"
"mau kemana kamu jam segini"
"kepantai, oke see you"
"tapi....tapi....itu............"
"tenang aja kali, gue udah semprotin casablanca gue sampe mau abis"
"hahaha....beli lagi entar, deket cafe gue ada mini market kok"
"kita sudah sampai"
Kami berhenti tepat disebuah cafe bercat coklat dan hijau yang bertuliskan "D'jawa Cafe". Dan segera turun.Orang-orang berpakaian rapi mulai berdatangan.Karangan bunga tanda selamat juga terpajang rapi.
"D'jawa cafe....?"Didi kembali bingung
"iya, semua makanan-nya itu tradisonal yang dimoderinisasi"
"lo kena virus keratonnya Pricil ya"Rafa memastikan apakah dia masih bau sebelum melangkah meningkuti kami.
"gak, keluarga gue kan emang ada darah jawanya. Gue ini Janda. Jawa Sunda"
"haha...."
Seorang wanita mengenakan kebaya dan bersanggul menunggu kami didepan cafe.Pasti itu mama'nya Al. Mukanya mirip.Kami disambut dengan hangat oleh nyokap Al.
"siang tante"
"jadi ini temen-temennya Aldi yang sering diseritain"
"lho kamu anaknya jeng Lina Gutomo kan ?"
"iya tante" Didi hanya mengiyakan
Tatapan Tante Susan beralih ke gue.
"kamu udah besar ya, mirip sama ibu kamu cantik"
ya ya ya, gue emang gak ganteng. Tapi masih ato cantik.
"ya udah tante tinggal dulu, acaranya mau dimulai. Kalian cari tempat duduk yang PW"
eh buset, gaol juga ternyata tante Susan, haha....
Kami sengaja duduk didekat jendela, gak tau kenapa. Al nemenin mamanya buat maju ke depan buat mukul gong.Tapi kata-kata tante susan masih terngiang-ngiang dikepala gue.
"kamu mirip sama ibu kamu cantik"
Padahal gue gak mirip sama nyokap gue. Bisa seharian gue mikirin itu.Tiba-tiba didi melambaikan tanganya. Yah, Pricil and the gek datang.Mereka langsung duduk didepan kami. Entah ini sial ato untung , Luna duduk didepan gue.
Pricil and The Gek ikut bergabung dengan kami.
"kita itu tamu kehormatan"Graha menjawabnya dengan nada sumbing,....eh sombong.
"eh Dit, pacarlo gak dateng ya...?"kata Rafa, Rafa sama Dio kan sama-sama anak sepak bola.
"dia kan gak deket sama Aldi, so gak dateng deh"Dari raut mukanya cewek galak satu ini lagi galau gara-gara pacarnya gak dateng.
"suruh aja pacar lo buat gabung sama kita-kita"Didi mengusulkan
"gimana ya, bukan'nya gue gak nerima tapi kalo Dio gabung sama kalian nanti kegantengan kalian terkalahkan sama Dio lagi"dengan PD'nya Dita ngomong kaya gitu.
"yang bawa kantong plastik gak" ngiri gue kalo ngeliat Didi sama Pricil lagi mesra-mesra'an kaya gitu.
"gak, emang kamu kenapa"
"mau muntah"
"idih, emang bener kok, kegantengan kalian bakalan kalah. Eh kecuali lo ya Ga lo kan cantik. Sumpah gue ngiri banget sama lo, alis lo itu tebel, bulu mata lo juga lentik"Dita ngomong panjang lebar tapi matanya tetap menatap ke layar Blackberry ungu miliknya.
"dia itu gak cantik cuma manis"Suara itu membuat semua yang tertawa terdiam
"ciye....Ega itu manis ya...Aduh pake sakarin kali haha"kata Didi
"lo pikirin gue jajanan PKL apa pake sakarin"gue mulai rada-rada esmosi. Ini kedua kalianya dalam hari ini gue dibilang "Cantik".
"lo suka sama Ega ya lun"kata Pricil
"hah...? gue suka sama Ega...? gak....!"saat mengatakan gak dengan nada pasti kok hati gue kayanya gimana gitu. Dih ngomong apa lagi gue...
"jujur aja deh dari pada gue baca pikiran lo Lun"kata Rafa dengan nada yang ia buat mengerikan
"udah ah, noh acara'nya mau dimulai"Luna mulai mengalihkan pertahiannya.
Dan acara pembukaan pun dimulai. Pembawa acaranya itu ngomongnya pake bahasa jawa krama, gue yakin pasti pada bingung deh....hahaha. Paling yang ngerti cuma gue,Pricil, Al sama beberapa orang. Budaya jawa semakin kental terasa karena diiringi musik gamelan.Setelah acara bertele-tele itu selesai Al gabung sama kami.
"kalian mau mesen apa ?"ternyata Al datang membawa buku menu'nya juga
"gue lagi kritis ni"Graha memasang raut memelas
"ini baru opening, jadi gratis. Mulai malem nanti baru bayar"
Rafa yang pertama membuka buku menunya.
"gue mau, nasi liwet, gudeg, srabi coklat, rujak ice cream oh ya sama es beras kencur"
Kami semua hanya melongo melihat pesanan Rafa.
"hei, gue itu laper. Habis lari-larian sambil nendang-nendang bola. Bikin capek sama laper"
"terus kalian apa ...?"
"rujak ice cream"gue sama Luna ngomong itu bareng
"eeciieee cie cie cie"semua pada kompak kalo lagi cie cie
"es krimnya apa...?"
"moca" ini kedua kali-nya ngomong bareng
"kalian kenapa sih...? baru jadian ya...?"kata Pricil
"trus sepiring berdua apa kagak, kan pesen-nya sama trus es krim'nya juga sama.Hemat piring itung-itung"kata Al
"gak...!!!!!" ketiga kalinya.
Kenapa lagi ni mulut gue, tapi kok hati gue kaya seneng gitu. Al mulai mencatat satu persatu pesanan kami. Dia menyerahkannya tulisan itu pada bagian dapur lalu bergabung bersama kami lagi.Kokinya sangat profesional ternyata, kurang dari sepuluh menit semua pesanan kami sudah jadi dan diantar ke meja kami.Kami makan dalam diam, ya iyalah masa makan sambil tawuran hahaha.....
Sekitar jam 1 siang kami pulang dan menuju ke rumah masing-masing. Kalo cowok-cowok sih dianterin Al pulangnya.Sampe dirumah,.....
"habis dari mana lo"si MTA(manusia tanpa alis) Melvin dan kembaranya kak Kelvin berada diruang keluarga liat acara tv. Paling si MTA itu gak mudeng apa yang lagi diomongin di tv.
"dari cafe'e keluarga herlambang yang baru dibuka hari ini"
"ngapain lo, minta dibelas kasihan'i"
Ni orang bikin gue emosi. Kalo gue boleh ngegunai kekuatan gue, udah gue hajar dia habis-habisan.
"udah-udah,ganti baju sana, habis itu makan siang" kak Kelvin, dia beda jauh dari MTA itu....
"udah makan tadi disana"
"ya udah ganti baju cepet, hari ini les gak dek"
"gak, emang kenapa sih"
"gak papa kok"
"mau minta ditemenin buat ke rumahnya kak Rachel kan...?"
"ya gitu deh...."
"gitu aja minta dianterin"si MTA itu tiba-tiba ikut nyambung pembicaraan kami
"daripada lo gak ada yang mau" balas kak Kelvin. Mampus lo, skakmat....!!!!!
"setuju....!!!!"Gue langsung naik ke kamar gue.Untung emosi gue udah agak reda.
Gue ganti baju seragam gue dengan baju santai. Lagi pula hari ini gak ada jadwal les.Hari ini cukup melelahkan. Berbaring dan menatap langit-langit kamar gue yang sengaja gue cat mirip warna langit sesungguhnya.Tapi kenapa tiba-tiba gue keinget Luna ya...?Inget pas di cafe'nya Al. "rujak ice cram"Kalo ini FTV pasti lagu-lagu cinta diputer buat jadi back song'nya....
Dari pada mikirin Luna dan gue senyum-senyum sendiri kaya orang rada-rada kagak penuh tidur siang.........eh salah, ke dunia paralel aja. Buat ke dunia paralel kami(para anak indigo)harus ngelepas roh kami, jadi kami cuma bisa ke sana kalo dalam keadaan tidak sadar, ya kaya tidur gitu....
.
.
.
.
.
.
Bersambung.........
Cuplikan episode tiga, "siluet bidadari"
"kak,liat kamera ku gak"
"itu dimeja bawah"
"mau kemana kamu jam segini"
"kepantai, oke see you"
"tapi....tapi....itu............"
0 komentar:
Posting Komentar
name :
kritik dan saran :