Just expresion my mind

Jumat, 06 November 2015

My Work : Komposisi Foto Digital - Zoom Panning and Camera Angle


Zoom

Dalam foto zooming terkesan gambar yang blur seakan bergerak menuju atau membuyar dari satu area fokus. Teknik ini berbeda dengan panning meski keduanya sama-sama memfokuskan pada obyek dan mengaburkan backround. Sebab pada prakteknya, teknik zooming hanya bisa dilakukan dengan lensa zoom.



Hal-hal yang perlu di perhatikan :
Pertama, atur pada kecepatan rendah. Biasanya tidak lebih dari 1/30, tapi itu tidak mutlak tergantung sang fotografer. Alasannya menggunakan speed rendah untuk mengaburkan obyek pada selain area fokus.


Kedua, sebaiknya menggunakan tripod untuk menjaga fokus agar maksimal. Karena foto zooming adalah hasil dari menggerakkan zoom lensa baik secara zoom in atau zoom out saat shutter ditekan. Di sini diperlukan keselarasan antara tekanan shutter dan zoom yang digerakkan secara bersamaan untuk menghasilkan harmoni yang diinginkan.


Ketiga, guna memperoleh kesan zooming yang menarik, kita harus pandai memilih background yang memiliki kontras dan banyak warna. Juga komposisi obyek yang menjadi fokus sebaiknya berada di tengah backgroundtersebut.


Panning

Panning adalah memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus sementara background tampak kabur. Foto panning bisanya dibuat dengan menggerakkan kamera searah dengan gerakan subyek.



Tips melalukan Panning :

  1. Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  2. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  3. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  4. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  5. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  6. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  7. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  8. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah
Tips Lanjutan :

1. Siapkan Kamera Untuk Foto Panning

Untuk mmebuat foto panning, gunakan mode shutter priority – T atau Sv sehingga kita bisa mengeset shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan. Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
*Aturannya adalah, saat subyek yang dipanning tampak kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat bacjground kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
  • Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
  • Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
  • Mobil: sekitar 1/50 detik
  • Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik

2. Cara Fokus untuk Panning

Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun biasanya manual fokus akah lebih konsisten meski tentu saja lebih membutuhkan latihan dan kesabaran. Anda bisa menggabungkan kedua mode fokus: gunakan autofokus untuk mengeset titik fokus pada titik dimana subyek akan berada (antisipasilah dimana posisi subyek akan berada), lalu setelah terkunci, switch ke manual fokus (MF).
Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara utuh tertangkap dalam frame.

3. Menggerakkan Lensa dan Kamera

Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita. Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan. Semakin lembut dan tenang cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning.

Camera Angle

  • Bird Eye
Pada sudut pengambilan gambar ini, objek berada dibawah atau lebih rendah. Biasanya digunakan untuk menunjukan apa yang sedang objek lakukan. Serta memberi keserasian antara POI (Point of Interest) dan Overview
  • High Angle
Pengambilan gambar objek yang berada diatas mata/normal angle.
  • Eye Level
Pengambilan gambar yang sejajar dengan mata, sehingga gambar yang dihasilkan menyeluruh dan merasa, juga menghasilkan sisi ekpresif objek
  • Low Angle
Pengambilan gambar yang lebih rendah daripada mata/eye egle. Objek lebih tinggi dibandingkan kamera.Biasa digunakan untuk memotret sebuah bangunan yang memberikan efek kokoh dna juga untuk model yang memberikan kesan elegan dan anggun.
  • Frog Eye
Pengambilan gambar dimana kamera berada dibawah hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan keatas. Biasa digunakan untuk memotret peperangan atau flora dan fauna.




Sumber :
http://belfot.com/tips-melakukan-panning/
http://belfot.com/tips-foto-panning/
http://www.ruangkamera.com/2012/01/cara-membuat-foto-zooming.html
https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/komposisi-dasar-dan-sudut-pengambilan-gambar-camera-angle/
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

name :
kritik dan saran :

Find us on Facebook

Facebook

BTemplates.com

Pages

About My

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran